Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Panjaaaaaang Usia

 *PANJANG USIA*

 Panjang umurnya.... panjang umurnya..... ada yang didoakan kawan², ada yang dibawakan kado. Ada yang dirayakan. Padahal hakekatnya bagian dirinya telah teriris berkurang.

 Sering kali kita mendengar seseorang berdo’a agar dipanjangkan umurnya. Apakah memang benar bisa enak orang yang diperpanjang usianya ?

 Dan kalau manusia diberi kesempatan untuk menambah umurnya, berapa tahun kiranya yang akan dia minta? 50 tahun? 100 ? 200 ? 5000 tahun?atau 1.000? Kalaupun umurnya sampai 200 tahun, kemudian setelah itu ia mau kemana?? Apakah bisa tetap menikmati indahnya dunia?

*Resiko panjang umur*

 Sebelum meminta panjang umur, coba renungkanlah beberapa hal dibawah ini :
- usia kian renta
- uban menyala
- punggung membungkuk
- penyakit menumpuk
- persendian tak nyaman
- hidup kesepian
- berdiri tak tahan
- pakai tongkat bantuan
- makanan tak doyan
- nafas ngos-ngosan
- sering kesemutan
- mudah penyakitan
- ada yang pikun
- tulang bergoyang
- mata berkunang- kunang
- tenaga berkurang
- pendengaran seliwang
- mata kabur
- kulit mengendur
- ngomong ngelantur
- gigi rontok minta udzur
- makanannya suka bubur
- jalan mundur²

Ini semua bermakna : TUBUH ini sudah tidak lagi kerasan berlama² di atas dunia. Ingin berpindah ke alam barzakh. Segera hijrah ke alam baqa.

 Orang yang panjang umurnya harus bersabar menghadapi kesunyian. Anak²nya yang sudah disibukkan dengan keluarga dan pekerjaannya masing². Sahabat² lamanya kala muda dahulu entah kemana menyebar mengikuti taqdir masing². Orang² yang pernah dia kenal selama ini entah bagaimana nasibnya. Dia juga sudah cukup sibuk memikirkan urusannya masing². Bahkan kakak kandungnya, adik² kandungnya juga sudah mustahil diajak lagi bermain dan bercanda ria seperti dahulu kala. Semua enggan diajak bercerita pernak-pernik kehidupan yang telah diukir. Berubah membisu. Semuanya kian sedikit bicara. Tiada lagi canda tawa. Dunia semakin senyap yang dia rasakan. Sepi dalam ramai, sedih di batin di tengah gelak tawa generasi berikutnya.

 Orang yang panjang umurnya harus bersabar menghadapi
perpisahan dengan orang-orang yang dia cintai;
- Harus tabah ditinggal oleh isteri atau suaminya.
- Sabar menyaksikan kematian ayah dan bundanya serta saudara-saudaranya satu persatu.
- Sabar menghadapi kematian buah hatinya.
- Teriris-iris pilu, harus ditinggal mati semua anggota keluarganya.
- Kalau dia memiliki 10 anak, maka ia harus tabah 10 kali menghadapi anaknya mati satu persatu.
Setiap kali anaknya meninggal, maka sepotong dari hatinya akan menghilang dan pergi bersama sang anak, maka hatinya akan terpotong-potong. Teriris pedih pasangannya meninggalkannya.

 Usia panjangnya, membuat ia harus bersabar ditinggal mati oleh kawan-kawan dan sahabat-sahabat lamanya. Karena orang yang panjang umur, biasanya akan tinggal sendirian. Kawan-kawan sebayanya sudah pada mati. Anak-anaknya sudah mati. Mungkin cucunya juga sudah mati. Kemenakannya mati. Bibinya mati. Paman- pamannya mati. Dan ia saksikan kematian itu. Maka mau berteman dengan siapakah? Maka hendak berkunjung kepada siapa? Siapa lagi dia akan ungkapkan cerita? Kepada siapa ia harus lemparkan senyuman?. Siapa lagi yang mau dia ajak bersahabat?
Biasanya sudah susah berkomunikasi, belum lagi kalau tubuh tidak lagi sehat.

 Ia hanya akan berkawan dengan dinding² kesunyian. Hari² beserta perabot dan perkakas tua. Ia lihat ke kiri hanyalah dinding rumah. Ia toleh ke kanan hanyalah sepi. Ia bertanya ke orang lewat lalu lalang sebagai orang² asing yang sudah tidak dia kenal lagi.

 Benar² sepi. Ia panggil² nama anak²nya yang sudah pada mati. dia sering mengusir kesepiannya dengan ngomong sendiri. Ia terus panggil² nama² anaknya itu..... untuk menghibur diri. Dan pada akhirnya dia sering berteriak² sendiri ingin segera mati..... menyusul orang² yang dia cintai yang sudah lama meninggal.

 Maka, mintalah kehidupan yang baik di dunia dan akhirat, serta diselamatkan dari siksa kubur dan adzab neraka.

رَبِّ! أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ! أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ اْلقَبْرِ»

" _Ya Robbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan masa tua. Ya Robbku, aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan adzab kubur." (HR. Muslim)

*MISTERI PANJANG UMUR*

 Seberapa panjang usia manusia, pasti berakhir pula. Usia nabi Idris 865, nabi Nuh 950 tahun, nabi Hud 464, Ibrohim 200, nabi Musa 120 tahun. Dan usia umat nabi Muhammad sekitar 60 /70 tahun. Jadi kalau anda sekarang kepala.4 maka tinggal 20 lagi. Kalau saudara sudah kepala 6 maka bisa jadi besuk. Nah. Makanya, mikir juga akhirat. Nabi bersabda ;

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ ) .رواه الترمذي صحيح

"Usia umatku sekitar antara 60 sampai 70 tahun. Dan sedikit yang melebihi dari itu" (HR. Turmudzi)

 Nabi Musa _'Alaihissalam_ enggan mati. Beliau pernah benci mati ketika malaikat maut akan mencabut nyawanya malaikat tersebut ditempeleng hingga rusak matanya. Kemudian Allah berikan tawaran tambahan umur kepadanya, yang mungkin lebih 1000 tahun atau sejumlah rambut bulu sapi jantan yang tertutupi oleh telapak tangannya. Namun sebelum menerima tawaran tersebut, beliau bertanya kepada Allah :

فله بما غطت يده بكل شعرة سنة، قال: أي رب ثم مه؟ قال: ثم الموت، قال فالآ

"Wahai Rabbi, setelah hidup (sepanjang jumlah rambut di kulit lembu jantan), kemudian apa ?? Maka Allah mengatakan, "Kemudian mati". Maka akhirnya nabi Musa mengatakan, "Kalau begitu sekarang saja". (HR. Bukhari dan Muslim).

 Kalau ternyata pada akhirnya juga mati, kenapa harus menanti waktu yang lama, maka lebih baik sekarang dan tentunya Nabi Musa _'Alaihissalam_ telah mempersiapkan diri untuk hal itu.

 Sepanjang apapun usia pasti juga akan habis, tidak ada yang kekal dan tidak ada yang abadi di dunia! Hanya Allah _azza wa jalla_ Sang Pencipta yang Kekal dan Abadi. Maka sebaik² manusia adalah yang panjang usianya dan baik perbuatannya.

 Nabi bersabda;

خير تلناس مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وشر النَّاسِ شَرٌّ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ »

"Sebaik² manusia adalah Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. seburuk² orang adalah yang berumur panjang dan buruk amalnya”. [HR. Ahmad; Tirmidzi]

 Allah menyatakan, bahwa orang-orang Yahudi adalah manusia yang paling berambisi untuk hidup lebih lama di dunia dan juga kaum musyrikin. (Al Baqarah 96).
Karena mereka adalah orang-orang yang tidak beriman dengan adanya kehidupan yang lebih baik di akhirat. Lebih enak daripada di dunia. Surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Lebih nyaman daripada di muka bumi ini. Tiada duka, tiada gundah gulana, yang ada hanya suka ria dan bahagia. Hidup yang tiada akhirnya.

 Dan semua itu bermula dengan berpisahnya ruh dan jasad kita ! Maka kenapa harus minta panjang umur kalau tidak mampu beramal sholih ???

 Dan perjalanan usia kita ini akan kita pertanggung jawabkan kelak di akhirat.

لا تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن اربع؛ عن عمره فيما أفناه وعن علمه فيما فعل به و عن ماله من أين اكتسبه وعن جسمه فيما أبلاه"

”Tidak bergeser kaki kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanya tentang empat perkara, tentang umurnya untuk apa dihabiskan, ilmunya bagaimana dia amalkan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan dan tentang tubuhnya bagaimana dia memanfaatkanya.” (HR. at-Tirmidzi)



 Apakah sudah engkau persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan diatas?
Benar, kita akan ditanya pada hari kiamat tentang perkara-perkara di atas, dan yang paling penting adalah tentang umur kita yang itu adalah rangkaian dari menit-menit dan detik-detik, yang nafas-nafas kita berhembus dan tidak mungkin akan terulang. Diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashri rahimahullah bahwa dia berkata:

ما من يوم ينشق فجره إلا وينادى يا ابن آدم أنا خلق جديد وعلى عملك شهيد فتزود منى فإني إذا مضيت لا أعود إلى يوم القيامة

"Tidak ada suatu hari yang fajar terbit pada hari itu kecuali dia akan berseru:”Wahai anak Adam sesungguhnya aku adalah makhluk baru, aku akan menjadi saksi terhadap amalan-amalanmu, maka berbekalah dariku, karena sesungguhnya apabila aku telah berlau, aku tidak akan kembali sampai hari kiamat."

 Beliau juga berkata:

أدركت أقواما كان أحدهم أشح على عمره منه على درهمه

"Aku pernah bertemu dengan suatu kaum yang salah seorang di antara mereka lebih kikir terhadap umurnya dibandingkan kikir mereka terhadap dirham (harta) mereka"

 Beliau juga berkata:

إنما أنت أيام مجموعة كلما مضى يوم مضى بعضك

"Seungguhnya kalian adalah kumpulan/rangkaian (hari-hari). Apabila berlalu satu hari maka hilanglah sebagianmu "

وقيل للإمام أحمد رحمه الله :كيف أصبحت ؟ فقال :في عمر ينقص وذنوب تزيد

Imam Ahmad _rahimahullah_ pernah ditanya: ”Bagaimana engkau memasuki waktu pagi?” Maka beliau menjawab:”Umurku berkurang sementara dosaku bertambah.”

 Termasuk hak umurmu yang harus ditunaikan adalah supaya engkau memakmurkan dan mengisinya dengan sesuatu yang bermanfaat dari ilmu dan amal yang shalih. Jangan engkau menundanya sampai besok. Menanamlah hari ini untuk engkau panen esok hari, kalau tidak maka engkau akan menyesal di hari di mana tidak bermanfaat lagi penyesalan pada hari itu.

 Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
”Keuntungan terbesar di dunia adalah engkau menyibukkan dirimu setiap saat dengan sesuatu yang paling utama dan bermanfaat untuk kehidupan akherat. Bagaimana dikatakan berakal seseorang yang menjual Surga dan kenikmatan di dalamnya dengan syahwat (kesenangan dunia) yang hanya sesaat.”

 Beliau juga berkata:
”Menyia-nyiakan waktu lebih lebih berbahaya dari pada kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan akherat, sedangkan kematian memtuskanmu dari dunia dan penghuninya.”

Semoga bermanfaat. Amiin
أبو حسن

 Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya 
Barakallah fikum.


***
Bontang, 29 juli 2018

Tidak ada komentar :

Posting Komentar