Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Risalah Bid'ah (1)

RISALAH BID'AH*
*Bagian ke-1*

*KONSEKUENSI DUA SYAHADAT*

💣 Kalimat syahadat yang pertama:
لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ 

💣 Makna yang benar dari kalimat Tauhid لَا إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ (Lâ ilâha illallâh) adalah Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allâh.”

💣 Seorang Muslim yang sudah mengucapkan kalimat tauhid ini wajib menolak dan mengingkari semua yang disembah selain Allâh. Dan ia pun wajib menetapkan bahwa satu-satunya yang benar dan yang wajib diibadahi hanya Allâh saja.

💣 Kalimat syahadat yang kedua:

وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

"dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."

Ini menunjukkan bahwa tidak cukup hanya syahadat _Lâ ilâha illallâh_ , tetapi harus diiringi dengan syahadat _Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam Rasûlullâh._

💣 Setiap muslim wajib bersaksi bahwa Muhammad _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ adalah hamba Allâh dan utusan-Nya dan Beliau adalah Nabi dan Rasul yang terakhir. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah dan Rasul yang tidak boleh didustakan.

💣 Setiap Muslim dan Muslimah wajib taat kepada Rasûlullâh, menjauhi larangan-larangannya, membenarkan semua yang disampaikan. Dan tidak boleh beribadah dengan cara bid'ah, melainkan harus beribadah dengan ittiba' (mencontoh) beliau. Kaum Muslimin wajib beribadah kepada Allâh menurut syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad _Shallallahu ‘alaihi wasallam_ .

💣 Kaum Muslimin tidak boleh mengadakan sesuatu yang baru dalam agama yang tidak dicontohkan oleh Rasûlullâh. Orang yang mengucapkan syahadat Muhammad Rasûlullâh maka: dia wajib mencintai Beliau. Konsekuensi cinta kepada Rasulullah yaitu ittiba’ (mengikuti syari’at) dan ibadah yang dicontohkan oleh rosulullah.

💣 Konsekuensi dua kalimat syahadat tersebut adalah:
- Wajib beribadah hanya kepada Allah
- Tidak boleh berbuat syirik /menyekutukanNya
- Wajib ittiba' (mengikuti) rosulullah
- Tidak boleh berbuat bid’ah dalam beragama. Ingat: dalam urusan agama.

*JENIS-JENIS BID'AH*

1⃣ *Bidah kaum jahiliyah*
Yaitu : towaf di ka'bah dengan telanjang. Tidak mau wukuf di Arofah, dengan alasan kami tetap menjaga baitullah yang mulia. Memasang patung dan gambar² orang² sholeh di sekitar ka'bah.

2⃣ *Bidahnya kaum sufi*
💣 Mereka berkata: kami menyembah Allah semata2 cinta kepadaNya saja, tidak karena takut neraka, tidak pula menginginkan surga. Lho... Saya beribadah tidak menginginkan pahala. Doa mereka: ya Allah aku tidak perduli apakah aku nanti masuk surha atau neraka dengan ibadahku, bagiku yang terpenting adalah keridhaanMu.

💣 Tarekat sufi memang sebagai dedengkot kebid'ahan. Karena keyakinannya yang rusak. Keyakinan wihdatul wujud, keyakinan reinkarnasi, dan keyakinan rusak banyak berasal dari mereka. Mereka banyak memakai hadits² palsu, lemah dan mungkar dalam beragama. Hingga jadilah mereka kelompok dungu dan bodoh.

3⃣ *Bid'ah Kaum sektarian, vegetarian*
💣 Mereka Tidak makan daging hewan bernyawa. Dan hal itu dianggap sbg ibadah. Mereka anti menyembelih atau membunuh hewan yang bernyawa, karena sayang bagi sesama makhluk. Bukan karena alasan diet, kulitnya gatal, alergi, infeksi dll. Tapi mereka lakukan dengan maksud taqorrub /ibadah. Maka ini bid'ah.

أقسام عدة:
- بدعة فعلية وبدعة تركية،
- بدعة كلية وبدعة جزئية،
- بدعة عادية وبدعة عبادية،
- بدعة حقيقية وبدعة إضافية

1⃣ *Bidah fi'liyah dan tarkiyah*

💣 Terkadang seseorang melakukan sesuatu dan dia beranggapan dengan melakukan sesuatu tidak tersebut dia semakin dekat kepada Allah.

💣 Misal bid'ah fi'liyah:
- meminum air sumur tiban, atau sumur di daerah pemakaman para wali. Bahkan ada yang membawanya pulang. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan hal itu mereka memperoleh keberkahan dan keberuntungan.

- seseorang setiap kali selesai sholat melakukan sujud syukur. Kalau tidak dia beranggapan kurang afdhal.

- tradisi 'nyebéh'. Agar diusap rambutnya oleh kyai, berebut bekas minumannya, berebut bekas rokoknya, memasang surban atau sajadah biar diinjak kyainya. Nanti dapat berkah ilmunya. Atau memajang foto kyai-nya di tokonya, di warungnya, di mihrabnya. Dengan begitu dia beranggapan hal itu merupakan keutamaan. Memajang foto gambar guru kumpulnya. Setelah sholat.dia cium kaki foto itu. Berkah katanya. Bukan berkah itu. Gila.

💣 Kadang seseorang meninggalkan sesuatu yang Allah bolehkan. Dari berbagai jenis kenikmatan dunia. Dari makanan, minuman, pakaian dan sebagainya. Namun dia meninggalkan sesuatu tersebut untuk ta'abbud. Dalam rangka ibadah pendekatan diri kepada Allah. Maka ini berbahaya.

💣 Misal bid'ah tarkiyah:
- tidak mau pakai kaos di tempat umum. Atau Tidak mau melepas kopiahnya penutup kepalanya. Dengan berkeyakinan, penampilan berkaos itu menurunkan karomah, memakai topi itu aib spiritual, cacat ruhani, merusak haibah.

- Anti bekerja. Yang benar adalah malas bekerja. Dengan keyakinan bekerja keras itu merusak ibadah. Keluar masuk pasar itu mengurangi muru'ah /kehormatan. Berdagang itu menyebabkan cinta dunia. Bisnis itu perbuatan orang kelas awam, merusak tawakkal. Dan keyakinan rusak lainnya.

- Ada beberapa golongan yang mengharamkan sesuatu yang halal. Sebenarnya halal saja. Namun dia meninggalkan yang halal tersebut dengan berkeyakinan adanya keutamaan. Padahal halal baginya memiliki rumah. Tak masalah seorang muslim punya kendaraan. Oke saja anak² putri mereka dan istri² mereka berdandan yang cantik di rumah. Memotong rambutnya yang terlalu panjang, dirawat atau disalon dengan bagus. Biarlah memakai berbagai perhiasan gelang- gelang, anting, kalung. Biarlah anak²nya kuliah di fakultas Yang bagus. Namun sebagian manusia ada yang ekstrim. Wanita² mereka dilarang sekolah. Alasannya karena melihat guru laki². Wanita² mereka dilarang keluar rumah. Nanti dilihat laki². Diluar rumah banyak fitnah. Istrinya diancam: kalau kamu gak pakai burka maka kucerai kau. Anak² putrinya dilarang bersosialosasi. Cukup dirumah terus. Keluarganya dilarang berobat ke rumah sakit. Karena dirawat oleh perawat lain jenis. Dipegang dokter perempuan. Maka dibekam saja. Ini adalah contoh bid'ah tarkiyah.

2⃣ *Bidah amaliyah dan itiaqodiyah*

💣 Amaliyah karena berkaitan dengan perbuatan anggota badan.
Misalnya.:
- towaf di kubur wali.
- Sujud mengarah pusara dan batu nisan kubur wali,
- berdzikir dambil berputar- putar atau menggeleng² kepala seperti tarekat sufi. - Tidak membasuh telapak kaki saat berwudh sebagaimana yang dilakukan Syiah. Maka kalau ada seseorang berwudhu dan tanpa membasuh kaki atau telapak kaki hanya diusap saja maka itulah ciri syiah.

💣 Bidah itiqodiyah karena berkaitan dengan keyakinan.
Seperti:
- bidah musyabbihah, mujassimah, qodariyah.
- bid'ah keyakinan² batil: siapa yang sholat dengan memakai surban maka lebih utama daripada 70 kali sholat tanpa surban.
- semakin besar surban, semakin menambah haibah (wibawa). Wibawa? Wibawa dari Hongkong? Ban vespa ya betul.
- keyakinan; siapa yang melepas penutup kepalanya maka jatuhlah muruahnya (kehormatannya).
- keyakinan: ruh rosulullah ikut hadir saat seseorang membaca sholawat nariyah, sholawat badar, dan sebagainya.
- siapa yang keluar dari jama'ahnya (kelompoknya) maka terlepaslah tali baiatnya. Kalau mati matinya jahiliyah. Adalagi yang ekstrim, siapa yang keluar dari jama'ahnya maka dia telah mufaroqoh maka halal darahnya.
- siapa yang belum pernah baiat dengan amir pimpinan maka matinya munafiq. Ngawur.
- siapa yang mengambil ilmu dari selain gurunya (mankul) maka ibarat maling.
- siapa yang menikah dengan selain anggota kelompoknya maka pernikahannya tidak sah, dan sama statusnya dengan zina.
- siapa yang Keluar dari kelompoknya, maka kalau dia sakit tak perlu dijenguk. Kalau jadi pengantin tidak usah datang. Kalau salam tidak usah dijawab. Kalau berpapasan tak usah dilihat. Kalau mati tak usah diurusi. Bid'ah hizbiyah.
- keyakinan wihdatul wujud, manunggaling kawula gusti. Allah menyatu atau ber-inkarnasi dengan makhlukNya.
- keyakinan siapa yang membawa krikil, siapa yang mengusap batu nisan habib anu, siapa yang memakan tanah kuburan kyai anu, gus anu, maka akan dapat berkah. Tanah dimakan, kurang kerjaan.
- keyakinan bahwa AlQuran itu produk budaya (mushaf tsaqofi)
- keyakinan bahwa alQuran yang sekarang ini tidak lagi otentik. Seperti aqidah Syiah.
- keyakinan jilbab itu bukan perintah Islam, namun budaya Arab.
- terlalu banyak keyakinan² bid'ah. (Bid'ah i'tiqadiyah) ini.

3⃣. *Bid'ah hakikiyah dan idhzafiyah.*

💣 Dan inilah jenis bidah yang sangat berbahaya, yang pelakunya susah bertaubat. Yang banyak dilakukan mayoritas pelaku bidah.

💣 Bidah hakikiyah karena murni, asli tidak ada contoh dari sunnah. Tidak ada asal dari dalilnya. Tiidak pula ada asal usul perintahnya baik dari alQuran, assunah, jumhur ijma', ataupun istidlal. Atau dusebut juga bid'ah mahdhoh.

💣 Jenis bidah ini terlalu jauh dari syariat. Karena tidak ada sifat sama sekali bahwa ini adalah perintah dari agama.

Contohnya:
- taqorrub (mendekat kepada Allah) dengan pendeta.

- bertawassul dengan rahib agama lain.

- Berniat taqorrub atau beribadah dengan cara mengebiri diri (tidak menikah) selamanya.

- beribadah dengan cara ikut tata cara ibadah agama lain di tempat ibadah mereka.

- bernadzar, melakukan riyadhah taqorrub dengan menyendiri di hutan, bersemadi di gua, atau bermujahadah menghilangkan kesombongan diri dengan cara menyamar jadi pengemis, melakukan riyadhah penajaman ruhani dengan menyamar menjadi orang gila.

- melakukan riyadhah dengan menyiksa diri, seperti membakar diri dengan api, meratap di hari karbala sebagaimana yang dilakukan Syiah dengan berkabung atas kematian Husain dengan cara membacoki diri, memukul, dan melukai tubuhnya.

- iktikaf, tapi di kuburan. Mengaji, membaca alQuran, sholat, tapi dilakukan di depan pusara kubur wali/ kyai.

- me-rasionalisasikan atau meng-ilmiyahkan sebagian besar berita² ghaib dalam alQuran dan assunnah. Berusaha mencocok²kan hal² yang ghaib dalam nash dengan akal pikirannya. Dipaksa-paksa agar logis dan masuk akal.Sebagaimana yang dilakukan kaum muktazilah dan liberal

- membangun bangunan kubah di kuburan wali, meneranginya dengan lampu², menghiasinya dengan kaligrafi dan ornamen indah.

💣 Mereka melakukan hal² seperti itu dengan keyakinan bahwa hal itu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Padahal yang sebenarnya: semakin dekat dengan setan.

💣 Contoh *bid'ah idzafiyah* :
- wukuf di luar Arofah.
- Hajji di luar alharomain.
- sholat fardhu dengan menyelisihi jumlah rokaatnya. Ditambahi atau dikurangi.

💣 Adapun bidah idzafiyah adalah di satu sisi memang ada perintahnya dari agama, namun disisi lain tidak ada. Ada sandaran perintah nya dari syariat dalam satu sisi namun bercampur dengan bidah disisi yg lan.

Contohnya:
- sholat roghoib, sholat awabun, sholat aqibal.adzan, sholat lail khusus nisfu syakban, sholat mu'nisul qubur, sholat lail khusus malam syuro, sholat panjang umur. Sholat - sholat tersebut memang ada perintah dari agama. Namun di sisi lain, penyandaran kepada nama² dan musabbab pelaksanaannya tidak ada dalilnya. Alias bid'ah. Separo sunnah, separo bid'ah inilah bid'ah idhzafiyah.

- Adzan dan iqomat pada sholat dua hari raya. Iqomat pada saat mengubur mayat.

- membaca AlQuran dengan naghom lagu² daerah. Membaca alQuran jelas disyariatkan. Namun dengan cara seperti menyanyi lagu dangdut atau naghom nada tradisional maka bid'ah. Sesat.

- sholawatan dengan berjoget². Sholawat versi dangdutan, pop, rock, gambus dan versi macam². Shalawat jelas masyru' (disyariatkan) namun musik² oplosan dan jejogetan itu bid'ah.

- dzikir dengan menggeleng ² kepala, berputar², harus berjumlah sekian kali, 1.000 x, 7.777 x, sekian kali, dilakukan malam tertentu. Dzikir memang masyru' (disyariatkan), namun penentuan dengan cara, jumlah, dan waktu tertentu adalah ghoiru masyru' (tudak ada syariatnya).

- puasa patigeni, puasa ngrowot (hanya makan sayuran), puasa mutih (hanya makan nasi putih), nadzar ghoiru masyru'. Umpamanya: kalau jagoku menang maka aku akan menggundul kepalaku. Kalau calon pilkada yang kudukunh menang saya akan jalan kaki dari kota A sampai kota B. Dan sebagainya. Nadzar memang disyariatkan, tapi penyandaran kepada hal² tersebut tidak ada syariatnya.

4⃣. *BIDAH KULLIYAH dan BIDAH JUZIYYAH*

*Kulliyah (keseluruhan).*

Seperti:
- ingkarul hadits. Ingkar sunnah. Tidak mempercayai hadits² nabi. Tapi hanya percaya alQuran saja. Alias Quraniyun.

- ingkar hadits ahad. Semua hadits ahad bagi kelompok ini tak laku.

- bid'ah khowarij. Laa hukma illallah. Tiada hukum selain hukum Allah. Bagi mereka siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah kafir. Siapa yang tidak mengkafirkan orang kafir, kafir juga.

*Bidah juz'iyyah, sebagian kecil saja.*

Seperti:
- mengimami sholat dengan bacaan yang tidak sesuai kaedah tajwid.

- Khutbah untuk orang ajam hanya memakai bahasa Arab. Hingga para jamaah tidak faham. Alasannya dahulu rosulullah khutbahnya hanya bahasa Arab.

- Sholat yang terlalu cepat. Secepat kilat. Tidak ada tumakninah. Seperti tarawih 23 rokaat hanya dalam waktu 7 menit. Kayak balapan. Atau terlalu lama sholat berjama'ahnya hingga makmumnya jengkel. Ruku'nya 3 menit, sujudnya 5 menit. Hingga membuat umat justru benci sholat seperti itu.

- Khutbah jumat seperti kampanye. Yang dibahas politik melulu. Atau khutbah dengan mengabaikan sunnah². Tangannya menunjuk², mengepal ngepal, menggebrak mimbar, melengkingkan suara, beretorika mengancam/ tahdzir, ceplas- ceplos tajarro' (tidak hati²), sampai ludahnya muncrat berbuih², atau diselingi melucu hingga terpingkal², seperti berdeklamasi saja.

*PENJELASAN*

💣 Bidah itu bertingkat² dari sisi bahayanya. Tidak sama satu dengan lainnya berdasarkan jenisnya.

- bid'ah hakikiyah jelas lebih bahaya daripada bid'ah idzafiyah

- bid'ah i'tiqodiyah lebih bahaya daripada bid'ah amaliyah

- bid'ah kulliyah lebih bahaya daripada bid'ah juz'iyah

- pelopor bid'ah alias tokoh dedengkotnya lebih bahaya daripada pelaku bid'ah karena taqlid atau pengikut. Apalagi awam. Melakukan kebid'ahan karena memang tidak tahu.

*BAHAYA BID'AH*

💣 Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718)

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

________________

💣 Karena sudah capek mengetiknya. Jariku mau saya diistirahatkan dulu sobat. Mau bikin kopi dulu. Pagi ini. Masih hari tasyrik yang 12 Dzulhijjah. Selamat menikmati dagingnya.

Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

_insyaAllah bersambung_ ke-2

Tidak ada komentar :

Posting Komentar