Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Fenomena Ngalap Berkah Ala Sufi

*NGALAP BERKAH DARI PENINGGALAN / BEKAS ORANG SHALIH*

 Fenomena kenyataan :
- santri rebutan menata sandal kyai-nya
- santri rebutan puntung rokok kyai-nya
- santri menggelar sajadah, surban, kopiyah biar diinjak kyai lalu bekas kakinya dicium (:nyebeh)
- santri cium tangan kyai 3X atau lebih bolak- balik sampai _ndangak- ndangak_
- rebutan bekas kopi sang kyai
- peziarah histeris mendekap- dekap batu nisan sang wali
- jama'ah istighasah dzikir bersama² di sekeliling pusara wali. Dzikir sambil geleng- geleng.
- anak kyai (Gus/ Ning) lewat, para santri berhenti nunduk hormat.
- sudah dari kejauhan duduk jongkok dan merangkak -rangkak karena ada kyainya.
- batu pusara di kuburan wali dilap- lap, diusap-usap pakai kopiyah atau kain lalu di cium²
- sujud dan berdoa meminta barokah di kuburan wali.
- ayam dan kucing pak kyai lewat ikut tunduk hormat pula
- tasbih atau doa khusus dari kyainya, benda pemberian khususnya dikeramatkan, ijazah katanya. Berkah anggapannya.
- membawa kerikil atau tanah di area makam wali fulan
- motor ustadnya diusap², ngalap berkah katanya.
- ada yang memajang gambar foto guru/ kyai/ walinya, di kamar. Setelah sholat diciumlah gambar itu. Foto wali dipasang di rumah atau di warungnya. Biar berkah. Katanya.
- dan sebagainya, dan sebagainya

 Dalam sebagian kitab syarah hadits terdapat pendapat yang berbunyi:

لا بأس بالتبرك بآثار الصالحين

“Ber-tabarruk dengan bekas-bekas peninggalan orang shalih hukumnya boleh”

 Perkataan tersebut biasanya disebut ketika membahas tentang rambut Nabi _Shallallahu’alaihi Wasallam,_ atau semisalnya.

 Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh mengomentari perkataan ini:

وهذا غلط ظاهر، لا يوافقهم عليه أهل العلم والحق، وذلك أنه ما ورد إلا في حق النبي صلى الله عيه وسلم ، فأبوبكر وعمر وذو النورين عثمان وعلي، وبقية العشرة المبشرين بالجنة، وبقية البدريين، وأهل بيعة الرضوان، ما فعل السلف هذا مع واحد منهم، أفيكون هذا منهم نقصا في تعظيم الخلفاء التعظيم اللائق بهم، أو أنهم لا يلتمسون ما ينفعهم. فاقتصارهم على
النبي صلى الله عيه وسلم يدل على أنه من خصائص النبي صلى الله عيه وسلم

“Perkataan ini jelas-jelas merupakan kesalahan yang sama sekali tidak disetujui oleh ahli ilmu dan pengikut kebenaran. Karena ber-tabarruk (ngalap berkah) yang demikian hanya layak dilakukan terhadap Nabi _Shallallahu’alaihi Wasallam._

 Para sahabat agung; Abu Bakar asshiddiq, Umar bin Khottob, Utsman ibnu Affan, Ali bin Abi Talib, 10 sahabat yang dijamin surga, para sahabat Assabiqunal awwalun, para sahabat peserta perang Badar, para syahid perang Uhud, para sahabat yang ikut bai’atur ridhwan, peserta Baiatul Aqabah, para sahabat yang ikut hijrah sejak awal, yang memeluk Islam sebelum futuh Makkah dan sesudahnya, TIDAK ADA seorang pun generasi salaf yang melakukan ngalap berkah terhadap beliau-beliau ini.

 Lalu, Apakah berarti mereka meremehkan para khulafa ar rasyidin? Apakah mereka kurang semangat dalam mencari hal yang bermanfaat bagi mereka? Sikap mereka, dengan hanya melakukan perbuatan tersebut terhadap Nabi [] menunjukkan bahwa itu kekhususan Nabi _Shallallahu’alaihi Wasallam_ " (Majmu’ Fatawa Wa Rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 1/103-104. Lihat juga Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, 106).

Semoga bermanfaat. Amiin
@fawaid_kangaswad

Tidak ada komentar :

Posting Komentar