Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

JANGAN STREESSSS

*JANGAN STRESSSSS*

Tatkala Maryam menghadapi kesulitan yang hebat, namun Allah menyuruhnya untuk tetap bersenang hati, makan, minum dan memperhatikan kebutuhan hidup,

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ 

"Maka makanlah dan minumlah dan bersenang hatilah..." (QS. Maryam: 26)

Hidupkanlah hidupmu, jangan kau bebani dengan banyaknya fikiran dan beratnya beban. Karena Allah yang menciptakanmu, Dia pula yang mempunyai rencana terbaik buatmu.

Perlu diketahui bahwa;
- tiap manusia itu pasti diuji. Tidak ada satupun insan yang terluput dari beban ujian. Meski tampak enak- enak dan lancar mulus tanpa kesulitan.

Ketika Allah menciptakan manusia, mereka tidaklah dibiarkan begitu saja tanpa diuji. Allah berfirman :

(أَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ)

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut [29]: 2)

Selanjutnya...

(وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ)

"Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut [29]: 3)

Ujian itu untuk mengetahui tingkat keimanan seseorang. Apakah sungguh² beriman atau hanya dusta belaka. Sungguh, ada sesuatu dalam keimanan kita, apabila kita tidak kuat terhadap ujian Allah. Padahal Allah berfirman :

(لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا)

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)

Hal yang paling utama dan paling penting bagi seseorang yang sedang diterpa ujian, sedang dirundung beratnya beban, sedang dicekik perihnya kemiskinan, sedang dililit pahitnya kefakiran, ataupun banyaknya kesulitan adalah diingatkan bahwasanya : dunia tempat kita hidup saat ini akan kita tinggalkan, tempat yang fana dan hanya sebagai persinggahan dari sebuah perjalanan. Maka janganlah mendorongmu untuk berputus asa dan berburuk sangka kepada yang maha.Kuasa.

Ingatlah, apa yang dimiliki seseorang di dunia hanyalah titipan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Segala jeratan kesengsaraan dan kesulitan juga sementara. Dunia yang kita berada didalamnya adalah Darul Imtihân (negeri ujian). Kita senantiasa diuji di dalamnya.

Jangan lantaran merasa lemah lalu kita termakan bisikan syaithon yang mengajak kepada keputusasaan dari rahmat Allah. Putus harapan dari doa. Lalu jemu dan tidak lagi istiqamah, lalu berprasangka jelek lalu berhenti berdoa. Seperti: buat apa juga doa terus, kalau lama terkabulnya. Bosan ahhh...doa melulu, tapi gak ada tanda tanda makbul. Lho...lho lho... Bisa jadi karena merasa sudah banyak berdoa namun tak kunjung dikabulkan, maka seseorang mudah merasa down. Ketahuilah, bahwa ada hal-hal yang menyebabkan doa kita belum dikabulkan. Kemungkinan karena kita masih berkubang dalam maksiat, niat berdoa yang tidak lurus atau bisa jadi yang kita minta adalah hal yang tidak bermanfaat buat kita. Allah berfirman :

(وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ)

"Dan boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan bisa jadi kamu menginginkan sesuatu, padahal hal itu tidak baik bagimu. Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 216)

Bisa jadi Allah kabulkan, tetapi kita malah menjadi orang yang lalai, lupa berdoa, padahal Allah mencintai orang yang banyak meminta, orang yang merasa faqir dan sangat membutuhkan Allah subhanahu wa ta'ala. Bisa jadi kita meminta A, tetapi Allah beri B, dalam bentuk lain yang lebih baik bagimu, atau Allah lebih tahu kapan waktu yang pas untuk dikabulkan. Bahkan doamu justru ada yang Allah kabulkan lewat anak istrimu. Maka janganlah terus bersedih dan dirundung duka lara. Teruslah bangkit dan beribadah dengan penuh harap.

 Bisa jadi doa yang selalu terkabul tersebut malah menjadi fitnah yang besar bagi orang yang memintanya, menjadikan dia berpaling kepada dunia, bahkan hingga berpaling dari-Nya. Maka ini justru lebih buruk.

 Bisa jadi Allah telah siapkan balasan yang jauh lebih baik di akhirat, daripada keadaan dunia. Rasulullah ﷺ bersabda,

«فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ»

"Demi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” (Shahih: HR. Muslim, no. 2957)

Ketahuilah, dunia ini hanya sementara saja. Jika ada yg bersedih karena merasa miskin, maka ketahuilah Rasulullah ﷺ adalah Bapaknya para __fuqoro wal masākīn wal ittaq_ & Para sahabat pun berasal dari kalangan orang-orang lemah/dhuafa.

Hanya Allah Maha Pemberi Pertolongan. Karena jika Allah memberi pertolongan, maka tidak ada satupun makhluk yang mampu menghalangi.
Allah berfirman :

(مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ منْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَاۚ وَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ)

"Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Fathir [35]: 2).

Merasa sedih adalah manusiawi, namun hendaknya seseorang tidak berputus asa dari rahmat Allah _subhanahu wa ta'ala._ Keputusasaan adalah tujuan utama syaithan, agar manusia meninggalkan amal ketaatan. Manusia seperti ini akan mudah tergelincir kepada neraka Jahannam.

Maka belajarlah memupuk iman dengan thalabul ilmi, sehingga tidak mudah terkena syubhat dan was-was syaithan. Tetaplah semangat untuk beramal shalih.

_Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab._
Semoga bermanfaat. Amiin.

#####

أبو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar