Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Mutiara Ucapan Salaf

MUTIARA SALAF

Fudhail bin ‘Iyadh berkata :

المؤمن قليل الكلام كثير العمل ، والمنافق كثير الكلام قليل العمل ، كلام المؤمن حكم ، وصمته تفكر ، ونظره عبرة ، وعمله بر ، وإذا كنت كذا لم تزل في عبادة " .

“Seorang yang beriman itu sedikit bicaranya dan banyak beramalnya, sedangkan orang yg munafiq itu banyak bicaranya dan sedikit amalnya, ucapan orang mukmin adalah hikmah, diamnya adalah tafakkur, penglihatannya adalah mengambil pelajaran dan amalnya adalah kebaikan, jika engkau bisa menjadi seperti ini maka engkau terus menerus dalam melakukan ibadah.” (Fudhail bin 'Iyadh w.187 H)
(Hilyatul Auliya', alHafidz Abu Nu'aim Al-Asbihani)

Ibnu Qudamah رحمه الله berkata :

‏سُئل حذيفة بن اليمان رضي الله عنه متى يعلم المرء أنه فتن ؟
قال إن كان ما يراه بالأمس حراما أصبح اليوم حلالا فليعلم أنه فُتن
[أخرجه الحاكم 4 /514]

Hudzaifah Ibnul Yaman beliau ditanya; “Kapankah diketahui bahwa seorang itu TERFITNAH?”
Beliau mengatakan: “Apabila dia berpandangan KEMARIN tentang SESUATU itu HARAM kemudian pada HARI ini dia memandang SESUATU itu HALAL maka ketahuilah dia telah ‘TERFITNAH’.” [Dikeluarkan oleh Al Hakim 4/514.]

Dinukil dari kitab hilyatul auliya' karangan alHafidz Abu Nu'aim Al-Asbihani ;

" لا يجد حلاوة الآخرة رجل يحب أن يعرفه الناس "

“Seseorang yang ingin dikenal oleh manusia itu tidak akan merasakan manisnya akherat. (Bisyir bin Haris w. 277 H)

" إن كنت تريد أن تعصي مولاك فاعصه في موضع لا يراك "

“Jika engkau menginginkan durhaka kepada Tuhanmu maka durhakailah Dia ditempat yg Dia tdk melihatmu”. (Hatim Al-Ashom w. 237 H)
Dan hal itu mustahil

" اصحب الناس كما تصحب النار خذ منفعتها واحذر أن تحرقك "

“Bersahabatlah dgn orang- orang sebagaimana kamu bersahabat dengan api, ambillah manfaatnya api dan hati-hatilah jika dia membakarmu.” (Syaqiq alBalkhi (w.149 H)

" ليس العاقل الذي يعرف الخير والشر ، إنما العاقل الذي إذا رأى الخير اتبعه ، وإذا رأى الشر اجتنبه " .

“Orang yg berakal itu bukanlah yg mengetahui kebaikan dan keburukan, tapi orang yg berakal adalah orang yg mengetahui kebaikan kemudian mengikutinya dan mengetahui keburukan lalu menjauhinya. (Sufyan bin 'Uyainah w.198 H)

Kalau hanya sekedar tahu, terlalu banyak manusia yang demikian. Mengetahui kebaikan dan keburukan bukanlah sekedar sebagai wawasan.

" الصبر هو الصمت ، والصمت من الصبر ، ولا يكون المتكلم أورع من الصامت ، إلا رجل عالم يتكلم في موضعه ويسكت في موضعه "

“Sabar adalah diam, diam sebagian dari sabar, orang yg berbicara tdk akan menjadi lebih wira'i daripada orang yang diam kecuali orang yang pintar, dia bicara pada tempatnya dan diam juga pada tempatnya.” (Bisyr bin Haris w.277 H)

Ucapan yang tertulis dengan tinta emas

Al’Allamah As-Sa’diy berkata ;

و ينبغي للعبد أنْ يعلّق رجاءه بالله وحده ،
و أنّ الله إذا قدّر له سبباً من أسباب الرزق والراحة أنْ يحمده على ذلك ،
و يسأله أنْ يبارك فيه له ،

Hendaknya seorang hamba menggantungkan harapannya hanya kepada Allah semata-mata. Dan apabila Allah mentaqdirkannya dimudahkan memperoleh sebab-sebab rejeki dan kenyamanan hendaklah dia bersyukur kepadaNya. Hendaknya pula dia memohon keberkahan atas itu semua”

فإنْ انقطع أو تعذّر ذلك السبب فلا يتشوّش قلبه ،
فإنّ هذا السبب مِن جملة أسباب لا تحصى ،
ولا يتوقف رزق العبد على ذلك السبب المعين ،
بل يفتح له سبباً غيره أحسن منه وأنفع ،
و ربما فتح له عدة أسباب ،

Namun apabila dia gagal atau belum memperoleh sebab-sebab kesejahteraan seperti itu maka hendaklah jangan sampai bingung dan terguncang hati,
Sesungguhnya satu sebab tadi hanyalah bagian dari sebab-sebab lain yang tak terhitung banyaknya,
Sebab tidak akan pula berhenti rejeki seorang hamba hanya dari satu sebab tadi,
Akan tetapi kadang-kadang dia dibukakan sebab-sebab lain yang lebih baik dan lebih bermanfaat,
Dan kadang pula dibukakan untuknya banyak sebab-sebab lain.

فعليه في أحواله كلها أنْ يجعل فضل ربه ،
و الطمع في برّه نصب عينيه و قبلة قلبه ،
ويكثر مِن الدعاء المقرون بالرجاء ؛

Maka wajib baginya untuk terus meminta karunia dari Robbnya dalam semua keadaannya,
Dan terus bersemangat agar memperoleh kebaikanNya dan memperbanyak do’a dan harapan.
Sebab Allah berfirman dengan melalui lisan nabiNya yang mulia ;

« أنا عند ظن عبدي بي ، فإن ظن بي خيرا فله ، وإن ظن بي شرا فله »

“Saya sesuai apa yang sangka hambaKu terhadapKu, jika dia menyangkaKu dengan kebaikan maka baginya kebaikan, jika dia menyangkaKu dengan keburukan maka baginya keburukan”

وقال « إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي »
[تيسير اللطيف المنان للسعدي١٤٤/1)

Semoga bermanfaat. Amiin
أبو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar