*SIAPAKAH SEBENARNYA YANG 'EKSTRIM' ?*
من هو المتشدد ؟
التشدد هو ان يحرم على الناس شيئا، ما حرمه الله. واوجب على الناس شيئا ما اوجبه الله. فأما التمسك بالدين فلا يعد تشددا.
Mengharamkan sesuatu kepada manusia apa- apa yang Allah tidak haromkan. Dan menghalalkan kepada manusia apa- apa yang Allah tidak halalkan. Dan mewajibkan kepada manusia apa yang Allah tidak diwajibkan. Maka inilah hakekat sebenarnya orang yang ekstrim/ radikal (tasyaddud)
Adapun seseorang yang berpegang teguh kepada ajaran agamanya maka tidaklah tasyaddud (radikal).
Syeikh Muqbil bin Hadi alWaadi'i _rahimahullah_
Kadang- kadang masyarakat terkooptasi dengan oponi media tentang istilah radikal atau ektrim. Seperti :
- ada anak muda rajin sholat jamaah dan menghafal Quran dibilang; 'jangan ektrim- ektrim po'oh... yang biasa² saja lah.
- ada orang berjenggot dibilang terroris. Ini oponi yang parah. Padahal sebelum terroris lagir jenggot sudah ada !
- ada muslimah pakai pakaian jilbab hijab model hitam²/ gelap digosipi 'ekstrim' mujahidin. Apalagi dibilang ninja. Ini juga oponi yang parah. Padahal sebelum mujahidin ada, warna hitam sudah ada.
- dll.
Tidak bisa dipungkiri, memang ada ... sebagian oknum yang bersikap 'tasyaddud' radikal. Mengambil pendapat yang paling keras dalam beragama. Melampaui batas dan ekstrim. Misalnya;
- anaknya yang masih usia balita dipasangi cadar. Hingga dia tidak dikenal oleh anak seusianya dan sepermainannya. Jalanpun terjatuh². Untung gak sesak nafas dan mati.
- anaknya gak disekolahkan, dididik sendiri atau dipondokkan yang tidak bersistem, atau hanya diikutkan home schooling/ paket. Keyakinan dia nabi dan rasul juga gak sekolah. Heh he... emangnya lo nabi. Gak nyadar....
- bermanhaj ekstrim, takfiri. Siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka dia kafir. Pemerintah ini kafir, sistem dan undang² negara ini kafir, polisi syurtoh itu thoghut, presiden dan semua aparatur negara ini kafir. Giliran dibilang; pindah saja mas ke negara yang berhukum syariat.... gak mau.
- ekstrim dalam muamalah. Tidak mengucapkan salam kepada kaum muslimin awwam / ahlul kiblat. Salamnya hanya kepada 'golongan'nya. Selain kelompoknya keluar dari islam, ahlul bid'ah, ahlul kalam, laisa minna, bukan sunni. Semakin lama ngaji semakin keras perilakunya. Semakin lama mencari ilmu semakin tidak lembut kepada orangtuanya, masyarakatnya. Ini orang.... apa sih yang pelajari..?
- radikal/ ekstrim dalam keluarga. Saking semangatnya ber-islam hingga sesuatu yang dianggap 'tidak islami' disikapi dengan keras/ tasyaddud. Anaknya harus makan duduk, kalau sambil berdiri dan lari² dimarahi. Makan berdiri itu setan ! Anak perempuannya dilarang bicara, suara wanita itu aurat !, anaknya salaman habis sholat ditepis, ini bid'ah, anak dilarang tepuk tangan, itu perbuatan setan... anak²nya tidak dibelikan susu, katanya produk yahudi, tidak boleh baca cerpen, itu qiila waqoola kisah bohong, anak² nya dilarang berfoto... dilarang berhubungan dengan gambar bernyawa. Harom. Tidak ada keluwesan dan kelembutan sama.sekali dalam keluarga.
Sudah saatnya kita terus belajar tentang luasnya Islam. Bagaimana agama ini menempatkan koridor Fiqih halal dan haram secara proporsional. Mana yang disana hal² yang tidak mengapa dan biarkanlah dilakukan. Ekstrim atau radikal itu muncul karena dia tidak adil dalam menempatkan hukum. Cenderung dan terlalu dominan haram. Sebaliknya, yang terlalu dominan serba boleh itu namanya liberal. Maka ahlussunnah adalah golongan yang adil, tidak ekstrim kanan tidak ekstrim kiri. Ahlussunnah tidak radikal tidak liberal. Tapi proporsional dalam bersikap.
Semoga bermanfaat. Amiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar