Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Jenazah itu ..... kau

*JENAZAH*

- Berasal dari kata JANAZA جنز artinya SATARO ستر artinya menutup.

- Kalau shighat JINAZA yaitu ANNA'SYU bermakna keranda/ peti mati untuk MENUTUP/ TERTUTUP

- Karena memang mayit itu ditutup segalanya.

- *Menutup mata.* Yang sebelumnya mungkin plotat- plotot melihat maksiyat. Nontan- nonton aurat porno. Jikapun mati mendelik dia harus ditutup matanya. Tertutup fungsi penglihatannya menjadi picek (buta).

- *Menutup pendengaran* . Yang tadinya bisa mendengar apa saja. Dengar gosip, dengar ghibah, dengar nyanyian, dengar kesia-siaan, dengar hal² yang haram, dengar maksiyat, dengar fitnah, dengar apapun langsung tertutup fungsinya. Tertutup menjadi tuli (budek) dan pekak.

- *Menutup mulut* yang tadinya nerocos bicara semaunya. Selama hidup bebas ngomong dengan bohong, cerewet sembarangan tanpa halangan, leluasa bicara apa saja, berceramah tanpa lelah, pintar komentar panjang lebar, ngobrol sepanjang hari. Namun tiba² dia menutup mulut. Membisu

- *Menutup amal* . Ada yang menutup amal terakhirnya dengan baik. Ada yang mengakhiri amalnya dengan buruk. Ada yang menutup amalnya dengan baik (husnul khotimah). Ada yang sedang mengaji mati, sedang sholat wafat, lagi beramal meninggal. Ketika menghafal datang ajal. Maka dia menutup usianya dengan kebaikan. Menutup buku catatannya dengan ibadah.

- *Menutup jarak* . Jarak antara dirinya dengan kehidupan dunia telah tertutup. Terlampau jauh jarak tersebut. Tidak mampu lagi dia membukanya lagi. Tidak mampu lagi dia meraihnya. Terlalu jauh jarak antara dia dengan sedetik sebelumnya. Tertutup jarak dia dia keluarga. Jarak antara dia dengan anak-istri, sahabat, kerabat telah tertutup. Betapa jauh kini dengan putra tercintanya. Padahal begitu dekat tadi dia dalam pelukan. Tertutup jarak dia dengan istri tercinta. Baru saja dia tadi tertawa bersama, kini dia telah pergi tidak lagi kembali.

- *Menutup segala nikmat* . Nikmatnya kuliner, nikmatnya harta harta, nikmatnya tahta, nikmatnya kesenangan dunia, nikmatnya wanita, enaknya bersantai ria, senangnya pesta, gurihnya hura-hura, lezatnya ibadah, manisnya dzikir, sedapnya bacaan quran, nikmatnya canda tawa, semuanya telah usai. Edisi bersenang² telah diTUTUP.

- *Menutup angan-angan* . Yang sebelumnya si mayit memiliki gagasan² brillian, ide² kreatif, fikiran² cemerlang, cita² masa depan, target² kekayaan, visi misi duniawi, yang semuanya belum bisa tercapai. Kini telah tertutup dengan kematian.

- *Tertutup kesempatan* . Selesai sudah peluang berbuat. Tiada lagi siaran ulang, tiada lagi amalan ulang. Berhenti total segala episode petualangan. Jika pasca sekarat, semua tamat. Waktu telah berakhir tak bisa lagi kembali. Terlambat sudah untuk berinfaq. Terlambat sudah untuk bertaubat. Hanya tangis dan sesal yang tiada guna.

- *Menutup badan* . Sebelumnya mungkin leluasa membuka auratnya. Pahanya yang mulus. Lengannya yang kokoh. Dadanya yang bidang. Perutnya yang sispak. Kibasan rambutnya yang ziiingg. Wajahnya yang macao. Gayanya yang selangit. Semuanya kini harus tertutup kafan. Tidak pantas sedikitpun ditampakkan dan dipamerkan. Semua lobang indranya ditutup kapas. Lobang hidungnya, matanya, telinganya, qubul dan duburnya. Sedikit saja tampak, orang bisa muntah. Wajahnya menyembul sedikit saja apalagi terbuka matanya.... orang bisa ketakutan.

- *Menutup nama kebesaran* . Namanya kini hilang dan tertutup dengan kematian. Yang tadinya namanya kerén jabatannya panjang berderet, terhapus dan tertutup menjadi : jenazah, mayit, almarhum, allahu yarham, suwargi, mendiang, ahli kubur, bahkan bangkai. Bahkan kisah kenangan dirinya tertutup dari album kenangan. Kawan, teman, handai tulan semuanya melupakan. Tertutup dan terhapus dari memori ingatan.

- *Tertutup dari dunia* . Ditutup tanah, dipendam lumpur, dikubur, dimasukkan liang lahat, ditutup tanah liat, diinjak- injak hingga padat agar tidak lagi terlihat. Agar tertutup dari pandangan mata.

Rosulullah bersabda :

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi, kitab Shahih Tirmidzi)

Ad Daqqaq rahimahullah berkata,

“من أكثر ذكر الموت أكرم بثلاثة: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، ونشاط العبادة، ومن نسى الموت عوجل بثلاثة: تسويف التوبة، وترك الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة” تذكرة القرطبي : ص 9

“Barangsiapa yang banyak mengingat mati maka dia dimuliakan dengan tiga hal:
- Bersegera untuk bertaubat,
- berpuas hati (dengan pemberian rezeki)
- dan bersemangat beribadah,
Namun barangsiapa yang lupa/ lalai dari kematian, dia diberikan hukuman dengan tiga hal;
- menunda- nunda taubat,
- tidak ada rasa ridha dengan keadaan
- dan sangat malas beribadah”
(AtTadzkirah fi Ahwalil Mauta wa Umurul Akhirah, Al Qurthuby).

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari. kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. ..." (QS. Ali Imran: 185).

Mari beramal, mumpung usia belum usai. Mumpung umur belum ditutup.

ابو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar