Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 17 Maret 2019

Efek Dosa dan Maksiyat

*EFEK DOSA & KEMAKSIYATAN*

🔥 Kami nasehatkan kepada diri sendiri dan saudara agar menjauhi kemaksiatan baik yang kecil maupun yang besar dan agar sangat berhati-hati darinya. Karena kemaksiatan berdampak negatif bagi pelakunya. 

🔥 Berikut ini adalah dampak (kemaksiatan) yang kami ambil dari perkataan Ibnu Qoyim _rahimahullah_ dalam _Adda' waddawa'_:

1. *Terhalangi dari ilmu,* karena ilmu itu cahaya yang dipancarkan di hati. Sementara kemaksiatan memadamkan cahaya itu. Ketika imam Syafi’I duduk di sisi imam Malik dan membacakan kepadanya, beliau takjub akan kecerdasannya yang luar biasa. Kepandaian yang menonjol serta pemahaman yang sanga sempurna. Maka beliau mengatakan, “Sesungguhnya saya melihat Allah telah memancarkan cahaya di hatimu, maka janganlah anda padamkan dengan gelapnya kemaksiatan.

2. *Terhalangi rizki* . Dalam musnad Imam Ahmad dari Tsauban berkata, Rasulullah _sallallahu alaihi wasallam_ bersabda:

إن الرجل ليُحرم الرزق بالذنب يُصيبه " رواه ابن ماجه (4022) وحسنه الألباني في صحيح ابن ماجه .

“Sesungguhnya seseorang terhalangi rezki dikarenakan dosa yang dilakukannya. “HR. Ibnu Majah, (4022)

3. *Keterasingan pelaku kemaksiatan antara dia dengan Tuhannya.* dan juga antara dia dengan manusia. Sebagian ulama salaf mengatakan,
“Sesungguhnya saya melakukan kemaksiatan, dan saya melihat (pengaruhnya) hal itu pada perilaku hewan kendaraanku dan istriku."

4. *Urusannya menjadi sulit.* Ketika menghadapi suatu masalah tidak didapatkan kecuali tertutup dan sulit baginya. Hal ini sebagaimana kebalikan bagi orang² yang bertakwa kepada Allah, justru urusannya dijadikan menjagi mudah.

5. *Pelaku kemaksiatan mendapatan kegelapan dalam hatinya* . Dia merasa sebagaimana perasaan gelapnya malam. Maka gelapnya kemaksiatan di hatinya bagaikan gelapnya pada pandangannya. Karena ketaatan itu cahaya, sementara kemaksiatan itu kegelapan. Setiap kali kegelapan itu semakin kuat, maka semakin kuat kegamangan sampai terjatuh pada bid’ah dan kesesatan serta urusan yang mencelakakan sementara dia tidak merasakannya. Seperti orang buta keluar pada malam hari berjalan sendiri. Kegelapan ini semakin kuat sampai terlihat pada mata. Kemudian semakin kuat sampai ke wajah. Sehingga menjadi gelap, dilihat oleh setiap orang. Abdullah bin Abbas _radhiallahu anhuma_ berkata, “Sesungguhnya dalam kebaikan itu ada pancaran cahaya di wajah, cahaya di hati, keluasan rezki, kekuatan dalam badan, kecintaan di hati para hamba. Sesungguhnya kemaksiatan itu hitam di wajah, kegelapan di hati, lemah di badan, kekurangan pada rezki dan kebencian di hati para hamba."

6. *Terhalangi dari ketaatan.* Kalau saja hukuman dosa tiada lain menghalangi dari melakukan ketaatan sebagai penggantinya. Memutus jalan menuju ketaatan lain. sehingga dosa dapat memutus jalan ketiga, keempat dan seterusnya. Sehingga dengan dosa dapat memutus banyak ketaatan. Dimana satiap ketaatan itu lebih baik dari dunia seisinya. Hal ini seperti seseorang memakan suatu makanan, menjadi dia sakit panjang yang menghalanginya dari banyak makan yang lebih enak darinya. Wallahul musta’an.

7. *Kemaksiatan itu akan memunculkan kemaksiatan lainnya* . Dan menelurkan sebagian dengan sebagian lainnya. Sampai seorang hamba tanpa terasa berpisah dan keluar darinya.

8. *Kemaksiatan dalam melemahkan keinginan hati.* Melemahkan tekad, dan sebaliknya menguatkan keinginan (melakukan) kemaksiatan. Melemahkan keinginan bertaubat sedikit demi sedikit. Sampai keluar dari hatinya dan keinginan bertaubat secara menyeluruh. Sehingga datang istigfar dan taubat orang pembohong yang hanya banyak melantunkan di mulut saja. Sementara hatinya terikat dengan kemaksiatan terus menerus melakukannya. Bertekad bulad melakukannya ketika memungkinkan untuk melakukannya. Ini termasuk penyakit yang paling agung dan lebih dekat pada kebinasaan.

9. *Hilang dari hatinya perasaan jelek pada kemaksiatan sehingga menjadi biasa saja bagi dirinya.* Lama kelamaan hilang rasa malunya. Dirinya tidak merasakan jelek pada pandangan orang dan berbicara dengannya. Hal ini menurut gembong kefasikan termasuk kenikmatan yang sempurna. Sampai salah seorang diantara mereka bangga dengan kemaksiatan. Dan membincangkan kepada orang yang tidak mengetahuinya bahwa dia telah melakukannya seraya mengatakan, “Wahai fulan, saya telah melakukan ini dan ini. Kelompok orang seperti ini tidak diampuni. Tertutup jalan menuju taubat. Seringkali tertutup pintu baginya."

Sebagaimana sabda Nabi _sallallahu alaihi wa sallam:_

" كلُّ أمتي معافى إلا المجاهرون ، وإنَّ من المجاهرة : أن يستر الله العبد ثم يُصبح يفضح نفسه ويقول : يا فلان عملت يوم كذا .. كذا وكذا ، فيهتك نفسه وقد بات يستره ربه " رواه البخاري (5949) ومسلم (2744) .

“Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang terang-terangan (melakukan kemaksiatan). Diantara terang-terangan adalah Allah telah menutupi hamba-Nya, ketika pagi hari membuka dirinya seraya mengatakan, “Wahai fulan, saya pada hari ini telah melakukan (maksiat) ini dan ini. Sehingga merusak pada dirinya padahal malam hari Tuhannya telah menutupinya.” HR. Bukhori, (5949) dan Muslim, (2744).

10. *Dosa ketika semakin banyak akan menutupi hati pemiliknya.* Sehingga dia termasuk orang-orang lalai. Sebagaimana perkataan sebagian ulama salaf pad firman Allah ta’ala :

{ كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون }

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.QS. Mutoffifin: 14

Berkata, “Ia adalah (melakukan) dosa setelah berdosa.”

🔥 Asalnya hal ini bahwa hati berkarat dari kemaksiatan. Semakin bertambah karatannya maka akan menjadi tertutup. Kemudian terkalahkan sehingga menjadi tabiat dan terkunci. Dan hati menjadi tertutup dan terhalangi. Kalau hal itu terjadi setelah petunjuk dan melihat (kebenaran) maka akan berbalik sehingga yang atas jadi dibawah. Maka syetan yang akan menguasai dan menyetir apa yang diinginkan.

Semoga bermanfaat. Amin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar