*JURUS ALEGASI*
Pukul dulu..... setelah itu urusan belakangan. Yang penting serang dulu.. Inilah beberapa praktek konfrontasi antara yang kaum yang menghendaki kemurnian tauhid dengan jurus² penolakan orang yang mempertahankan kebatilannya...
- Kalau ada ustadz mengingatkan umat : jangan meminta sesuatu kepada mayat, jangan beribadah di kuburan, jangan duduk berlama² (i'tikaf) di kubur wali, jangan ngalap berkah di kubur fulan, jangan meratap, jangan membuat bangunan di kuburan, hindari acara² bid'ah di kuburan.
Jurus kelompok Kuburiyun : *dasar salafi anti ziarah kubur !!!*
- Ada sekelompok umat amar makruf nahi mungkar : jangan mencampuradukan nyanyian dengan shalawat, jangan ghuluw dalam memuji² rosulullah hingga mencapai tingkat ketuhanan, jangan membuat model² shalawat dengan aneka model lagu². Jangan dzikir sambil geleng², jangan membuat bid'ah dalam berdzikir.
Jurus sebagian kelompok sufi ; dasar wahabi anti sholawatan !!! Dasar wahabi anti tahlilan.
- Si A : membaca surah Al Kahfi di malam hari jumat adalah sunnah, dan jelas hal itu perintah nabi.
Si B menyerang : di sini tiap malam jumat sudah menjadi tradisi membaca Yasinan. Jangan menyelisihi para ulama' !!!
- Si A : merutinkan membaca surat Yasin 7x di Nishfu Sya'ban itu tidak ada tuntunannya alias bid'ah.
Si B menyerang : kurang ajar, keterlaluan sekali wahabi ini, membaca al-Qur'an saja dilarang.?
Si A : mentalqin seseorang yang hendak meninggal dunia itu dengan kalimat tauhid : LAA ILAAHA ILLALLAH bukan dengan Yasin.
Counter Si B : masak, membaca Yasin di dekat orang naza' haram ?
Si A : Melaksanakan sholat _raghâ'ib_ itu gak ada dalilnya dan termasuk bid'ah yang mungkar. Melaksanakan sholat awabin itu ndak ada dalilnya,
Si B : Masak orang sholat saja dilarang dan dibid'ah²kan... kurang ajar wahabi ini !!!
Dalam dialog imajiner di atas, si A menunjukkan argumentasi bahwa membaca surat Yasin 7x di Nishfu Sya'ban dan sholat Raghaib itu bid'ah, karena tidak ada dalil dan tuntunannya.
Namun si B, bukannya membantah argumen tsb dengan membawakan bukti bahwa amalan tsb ada dalilnya, justru dia membawa asumsi lain dimana seakan² si A melarang membaca al-Qur'an dan melarang sholat. Padahal, si A tidak pernah berpandangan bahwa membaca al-Qur'an dan sholat itu dilarang.
Namun Si B menyalahpersepsikan argumen si A agar mudah diserang dan dijatuhkan. Inilah disebut jurus Alegasi. Hantam dulu... urus belakangan. Padahal si B telah jatuh kepada logika yang salah alias _logical fallacy_.
*Belajar dari salaf membantah kesesatan logika*
أخرج عبد الرزاق في مصنفه أن سعيد بن المسيب رحمه الله رأى رجلاً يكرر الركوع بعد طلوع الفجر فنهاه.
Abdurrazzaq menyebutkan di dalam _Mushonnaf_nya bahwa Sa'id bin al-Musayyib _rahimahullåhu_ melihat ada seorang pria yang mengulang²i ruku'nya (sholat) selepas Sholat subuh, lantas beliau melarangnya.
فقال: يا أبا محمد أيعذبني الله على الصلاة؟
Orang itu membantah : _Wahai Abu Muhammad, *apakah Allâh akan mengadzabku lantaran sholatku* ??_
قال: لا، ولكن يعذبك على خلاف السنة.
Sa'id bin al-Musayyib menjawab : _Tidak, tapi Allâh mengadzabmu lantaran *kamu menyelisihi sunnah Nabi*_
Perhatikanlah, bagaimana Imam Sa'id bin al-Musayyib membantah dan mematahkan argumentasi _logical fallacy_ orang tersebut...
Karena itu sahabat, jangan heran jika kita dapati ketika saudara² kita jatuh kepada kesalahan, lalu kita ingatkan, maka kita akan diberi label : anti sholawat, pembenci ahlul bait, anti dzikir, tidak mencintai Nabî, dan tuduhan² lainnya. Itu semua adalah alegasi orang²an sawah alias _strawman_...
*ORANG² SAWAH* Kita semua tahu sosok orang²an sawah alias manusia jerami, yang disusun dari rupa jerami padi kering, hingga berbentuk seperti orang. Ditarik atau digerakkan dari gubuk untuk mengusir burung² pipit kala panen.
Sebuah alegasi obyek yang ditarik, disetir, dikendalikan, dan menurut sedemikian rupa takkan bisa menghindar, alih² membalas.
Ada korelasi "strawman" alias manusia jerami tersebut dengan _logical fallacy_ alias kesalahan logika berfikir dalam beragama di kalangan awam. Orang awam tidak sampai jauh dan berfikir mendetail tentang cara beragama mereka. Jadi, mereka banyak didominasi logika kebanyakan yang praktis dan pragmatis, mengikuti arus kenyataan pola paradigma mayoritas. Strawman Fallacy secara sederhana bermakna _misrepresenting someone's argument to make it easier to attack_ [Menyalahpersepsikan argumen seseorang agar lebih mudah diserang].
Ya, semisal Anda menyerang manusia jerami, begitu mudahnya, dia takkan bisa menghindar apalagi membalas argumen anda.
Sejatinya, metode _strawman_ ini termasuk bentuk manipulasi dan lari dari substansi argumen.
Semoga bermanfaat. Amiin
Bontang, 15 Syawal 1439 H.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar