Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

Fitnah Kekacauan

Di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah banyak terjadi Al-Harju (kekacauan). Huru hara, pembunuhan demi pembunuhan.
Dari Syaqiq, dia mengatakan: suatu ketika saya bersama Abdullah dan Abu Musa rhuma, keduanya berkata: Nabi _Shallallahu alaihi wa sallam_ bersabda,
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ.
“Menjelang datangnya hari Kiamat ada hari-hari dimana kebodohan diturunkan, ilmu diangkat, dan banyak terjadi Al-Harj. Al-Harj yaitu pembunuhan.” (riwayat Al-Bukhari 7062)
***
Di antara fitnah akhir zaman yang wajib diperhatikan dan diimani oleh setiap muslim adalah fenomena al-harj (pembunuhan). Fitnah tertumpahnya orang- orang muslim ini masuk dalam kategori fitnah yang akan banyak menimpa di akhir zaman. Sebagaimana kini kita saksikan banyaknya peperangan. Di Suriah, di Rohingya, di Mesir, Palestine, juga berbagai belahan dunia yang tidak ter-ekspos.
Fitnah pembunuhan atas kaum muslimin bisa dipicu oleh banyak sebab.
PERTAMA; adanya umat Islam yang bekerja untuk musuh-musuh Islam demi mendapat sekeping dunia, mereka rela menjual fatwa rela menggadaikan agama, mengorbankan kepentingan umat Islam demi mengais rupiah dari musuh musuh Islam.
KEDUA; disebabkan karena paham batil berupa ideologi takfir yang sembrono. Munculnya madzhab - madzhab pemikiran yang menyimpang, aqidah batil, manhaj- manhaj sesat yang dibungkus agama. Dengan sebab itu, banyak orang yang tersesat, terkesima, terkagum hingga menjadi loyalis pengikutnya. Semakin fanatis dan melampaui batas membela pemikiran dan ideologi sesatnya. Dimana umat Islam di luar kelompoknya atau yang tidak sepaham dengannya langsung dikafirkan, untuk selanjutnya darah mereka dihalalkan.
KETIGA; Karena faktor fanatisme golongan dan perebutan kekuasaan atau urusan duniawi semata. Ini akibat dari fanatisme madzhab yang dibelanya. Kalimat singkatnya; "siapa yang tidak bersama kami, maka bukan kelompok kami". "Jika tidak bersama kami, maka anda musuh kami". Wal'iyadzu billah.
Dari tiga sebab di atas, berimbas pada praktek - praktek kekacauan. Bermula dari ;
- perdebatan,
- kompetisi merebut simpati umat.
- saling menghina dn merendahkan
- menyebarnya hoak, berita palsu, desas- desus, isu isu, konspirasi.
- menyebarnya kebencian
- munculnya demonstrasi demi demonstrasi
- aksi aksi pembakaran, letupan emosi dan provokasi, hingga
- pembunuhan demi pembunuhan tak terhindarkan.
Di saat terjadi huru hara. Apa yang akan anda lakukan bila terjadi huru hara dan kondisi kacau balau?
- Ikut arus mayoritas di masyarakat?
- ikut turun ke jalan demontrasi?
- Segera ikut angkat senjata?
- Ikut segera gabung kepada kelompok tertentu?
- Sembunyi ?
- Lari mengungsi,
- Atau segera ambil langkah seribu eksodus ?
Yuk renungkan tuntunan Nabi kita _shallallahu 'alaihi wa sallam_ berikut ini, agar tidak ceroboh berbicara atau bersikap, tidak asal gabung- gabung kelompok tertentu. Beliau menggambarkan kondisi kacau balau dengan bersabda:
لا تذهب الدنيا حتى يأتي يوم لا يدري القاتل فيما قتل، ولا المقتول فيما قتل"، فقيل: كيف يكون ذلك يا رسول الله؟ قال "الهرج" القاتل والمقتول في النار
"Dunia tiada akan berakhir sampai datang suatu hari, padanya seorang oembunuh tidak tahu mengapa ia membunuh dan yang terbunuhpun juga tidak mengetahui mengapa ia dibunuh."
Ada seseoang bertanya: Bagaimana itu bisa terjadi, wahai Rasulullah?
Beliau menjawab: Terjadi kekacauan (sehingga tidak dapat dibedakan antara yang benar dari yang salah), pembunuh dan yang terbunuh sama sama masuk neraka . (Riwayat Muslim)
Lantas bagaimana sikap kita dalam kondisi seperti ini?
Simak jawabannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pula:
تَكُونُ فِتْنَةٌ، النَّائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمُضْطَجِعِ، وَالْمُضْطَجِعُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَاعِدِ، وَالْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي خَيْرٌ مِنَ الرَّاكِبِ، وَالرَّاكِبُ خَيْرٌ مِنَ الْجَارِي، مَنِ اسْتَشْرَفَ لَهَا اسْتَشْرَفَتْهُ قَتْلاهَا كُلُّهَا فِي النَّارِ"
"Akan terjadi kekacauan (fitnah), orang yang berbaring lebih baik dibanding yang tidur miring ke samping, dan yang tidur miring ke samping lebih baik dibanding yang duduk, yang duduk lebih baik dibanding yang berjalan, yang berjalan lebih baik dibanding yang berkendara, dan yang berkendara lebih baik dibanding yang memacu kendaraannya, dan siapapun yang terseret kedalamnya niscaya ia binasa."
Pada riwayat lain disebutkan: "semua korban jiwa pada kekacauan tersebut masuk neraka."
Ayo, ayo sejak sekarang belajar menahan diri, lisan, jangan mudah terpapar ikut share - share isu sebelum benar2 kredibel dan valid, bahkan pikirkan pula akibatnya di kemudian hari. Cegah tangan agar tidak mudah mudah berbicara, komentar, apalagi ikut andil mendukung atau menentang berbagai kejadian yang terjadi, padahal anda belum sepenuhnya mengetahui mengapa dan untuk apa anda ikut serta nimbrung dalam hal hal yang bukan urusan anda... !!
Karenanya, nabi saw menyebutkan bahwa manusia yang paling bahagia di akhir zaman adalah mereka yang terselamatkan dari beragam fitnah, terutama fitnah pembunuhan terhadap seorang mukmin. Dari Al-Miqdad bin Al-Aswad ra, dia berkata: “Demi Allah, aku mendengar Rasulullah saw telah bersabda: “Orang yang berbahagia adalah orang yang terjauhkan dari fitnah, orang yang berbahagia adalah orang yang terjauhkan dari fitnah, orang yang berbahagia adalah orang yang terjauhkan dari fitnah. Adapun orang yang tertimpa fitnah lalu dia bersabar, maka alangkah baiknya dia.” (HR. Abu Dawud 4263)
Semoga Allah menjauhkan kita dari segala bentuk kekacauan dan meneguhkan iman kita hingga akhir hayat, amiin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar