Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

SILAU DUNIA

*BANYAK YANG TERPEDAYA OLEH DUNIA*
Allah berfirman,
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ (طه: 131)
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Toha: 131)
Maksud ayat tersebut, khitab arah pembicaraannya kepada nabi Muhammad, namun maksud umumnya juga kepada kita. Teguran Allah, "Hai Muhammad, janganlah kamu melihat kepada mereka yg Kami berikan kenikmatan dunia, yang mereka bersenang2 dengannya."
PESAN AYAT:
- Janganlah hanya melihat kepada kenikmatan yang ada pada orang lain, tapi lupa nikmat yang ada pada diri sendiri.
- Betapa banyak orang yang pandangan matanya selalu tertuju pada orang² yang lebih kaya dari dirinya. Lalu akibatnya; timbul rasa dengki dan sakit hati. Akibatnya pula: merasa dirinya "nelangsa", minder, berkecil hati, dan menyalahkan nasib, menyalahkan ketetapan yang Allah gariskan, tidak ada sikap ridho, dan syukur dengan apa yang ada pada dirinya.
- kita diperintahkan agar tidak terpana dengan kenikmatan yang ada pada orang lain. Sebab setiap orang itu menanggung hisab masing² dari nikmat yang dimilikinya.
- Selalu melihat, selalu membanding²kan, gemar meneliti, melirik² apa yang dimiliki orang; lho.. dia kok sudah punya ini,... lho.. dia kok sudah mampu beli ini, lho kok dia kok tambah kaya.. dan seterusnya, akan membuat sedih, melahirkan iri dengki dan kufur nikmat.
- Ka'ab bin Malik berkata,
ومن يتبع بصره فيما في أيد الناس طال حزنه
"Barangsiapa yang senantiasa (memperhatikan) spionase harta yang dimiliki orang, maka semakin panjang kesedihannya" (Tafsir Baghowi, QS Toha: 131).
- Apa yang Allah berikan berupa kekayaan dan kenikmatan itu hanya sebagai bunga kehidupan.
Yakni perhiasan dan keindahan dunia seperti harta, bangunan, perabot, kendaraan, dan lain sebagainya. Yang kesemuanya adalah ujian. Dan kelak pemiliknya tetap menanggung hisab perhitungan.
Sebab rosulullah diutus kepada kaum Musyrikin, kepada Yahudi,menyeru orang² kafir yang keadaan mereka sangat maju. Kekayaan mereka yang melimpah, perekonomian yang sangat mapan, kekuatan perang mereka, pengetahuan, pengaruh dan pengikut mereka. Sudah barang tentu, naluriyah, orang yang miskin, tidak punya apa² akan menghadapi orang² kaya tentu ada kegentaran.
Semoga bermanfaat. Amiin.
.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar