*KASIH-SAYANG DIANTARA MUSLIM*
Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ¤
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah diantara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah agar kalian mendapat rahmat. [Surah Al-hujurat : 10 ]
Dari Abu Hurairah _rodhiyallahu 'anhu,_ Rasulullah _shollallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia akan memperbaikinya.”
( Hr. Al-Bukhari fi Al Adabul Mufrod ).
Juga dari Abu Hurairah, dari Nabi _shollallahu ‘alaihi wasallam,_ beliau bersabda :
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ
“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya, Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain. Dia tidak merusak harta milik saudaranya dan selalu menjaga kehormatannya (sesuai kemampuan).” ( HR. Abu Daud : 4918 ).
Dari Abu Musa rodhiyallahu 'anhu, Nabi _shollallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Sesungguhnya orang mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." ( HR. Bukhari : 6026, & Muslim :2585 ).
Dari Nu’man bin Basyir _rodhiyallahu 'anhu,_ bahwa Rasulullah _shollallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukminin dalam kecintaan dan kasih sayang mereka adalah bagaikan satu jasad, apabila satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh badan akan susah tidur dan terasa panas” (HR. Muslim no. 2586).
Semoga Allah subhanahu wata'ala mengekalkan rasa kasih sayang pada diri setiap muslim. Alangkah indah kasih sayang itu sesungguhnya. Kasih sayang merupakan akhlak tertinggi. Karena yang paling banyak sebab memasukkan seseorang ke dalam surga adalah akhlak yang mulia,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، فَقَالَ: «تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ»،
Rosulullah _shollallahu ‘alaihi wa sallam_ ditanya tentang hal yg paling banyak memasukkan seseorang ke surga, lalu beliau menjawab, ” Bertaqwa kepada Allah dan akhlak yang baik (kepada manusia)”. (HR. Tirmidzi no. 2004)
Subhanallah, akhlak mulia menjadi faktor besar masuk ke dalam surga. Tidak inginkan kita masuk ke dalam surga ?? Namun betapa beratnya di zaman sekarang ini mempraktekkan akhlak kasih sayang;
- senyum dan wajah berseri - berseri tatkala bertemu.
- berlomba mengucapkan salam terlebih dahulu.
- menyalaminya, menjabat tangannya (kecuali kepada lawan jenis non mahram).
- berkata lembut, berbicara baik, tidak berkata keji dan kasar
- husnudzan, berprasangka baik kepadanya
- menyambung dan menjaga tali persaudaraan dan persahabatan kepadanya
- jika ada kesalahan maka menasehatinya dan meluruskannya
- mendoakan kebaikan kepada sahabatnya
- menjenguknya ketika dia sakit
- berusaha membantunya tatkala sangat membutuhkan.
- mendatangi undangan/ acaranya jika dia mengundang
- menjaga rahasianya dan kehormatannya/ menutupi kejelekannya
- bertakziyah, mengurusi jenazahnya ketika dia meninggal dunia
- sopan santun dan ramah kepadanya.
- mencintainya, mencintai anak² dan keluarganya sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri
- menjaga kehormatan, jiwa, harta dan darahnya
- tidak meng-ghibahnya/ menggosip aibnya
- tidak menjulukinya /memanggilnya dengan julukan yang dia tidak suka
- tidak mengkhiyanatinya
- tidak mencari² / menspionase kesalahan nya
- tidak merepotinya dengan keberadaan kita
- tidak menakuti, tidak mengganggu ketentramannya
- tidak mendzaliminya
- tidak memakinya, tidak mem-bully nya
- tidak bermuka masam, kecut, mbesengut, nyaprut kepadanya
- tidak menumpahkan darahnya, tidak mengganggu kehormatannya, tidak merusak harta, jiwa dan badannya.
- tidak mendengkinya, tidak hasad (iri) tehadap nikmat yang ada padanya. Entah berupa harta yang dimilikinya, entah dengan progress prestise yang dimilikinya. TIDAK meng-iri kepada keberhasilan duniawi yang didapatkannya, atau kemajuan yang dicapainya, kesuksesan yang diraihnya, prestasi yang diukirnya. TIDAK.
- menginginkan kebaikan untuknya, sebagaimana kebaikan itu untuk diri kita. Kita ingin bersama -sama memperoleh kebaikan di dunia maupun di akhirat. Dan masuk surga bersama kelak bisa berjumpa dan akan senantiasa berbahagia. Kekal abadi, baka sentausa selamanya.
Dan kita berlindung kepada Allah subhanahu wata'ala dari segala macam musibah yang menimpa kaum muslimin, yang disebabkan oleh perpecahan diantara sesama kaum muslimin. Perpecahan karena perbedaan paradigma, fitnah perbedaan karena aliran, perselisihan beda faham penafsiran, beda-beda sedikit yang dibesar²kan.
Akhirnya .... saling berselisih, saling memaki, saling menjauhi, saling membelakangi, saling melambat, saling membenci, tidak lagi saling menghormati dan menyayangi. Apakah orang² seperti ini tidak menginginkan surga Raden yang tinggi ??
*************
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ¤
"Ya Tuhan kami, ampunilah kami beserta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” { Surah Al-hasyr ayat 10 }.
¤ _wallahu a'lam_ ¤
Semoga bermanfa'at.
Hari 12 Syawal 1440 Hijriah, di bawah langit 2019
Tidak ada komentar :
Posting Komentar