Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

Renungan & PRANK Konyol

*RENUNGAN*
- Dipanggil boss langsung bergegas.....tapi panggilan azan datangpun malas.
- Diundang makan pasti datang, diundang sholat langsung menghilang
- Diajak ke orkes musik hadir, diajak ke masjid pada mangkir
- Ada panggilan telpon berlari cepat,
Giliran panggilan akhirat berlambat- lambat
- Berpuasa tapi tak sholat maka TIDAK SAH puasanya.
- Tidak sholat, tidak puasa, tidak tarawih, tidak zakat tapi ikut berhari raya maka hakekatnya dia merayakan keberhasilannya "terdaftar menjadi penghuni neraka"
- Masa' sholat selama setahun hanya sekali... sholat hari raya idul Fitri. Padahal makan rezeki Allah tiap hari, menghirup oksigen Allah tiap hari, memanfaatkan cahaya Allah tiap hari, diberi nikmat sehat tiap hari...
- Berpikirlah wahai jiwa- jiwa terperdaya...
Sadarlah wahai yang terlalaikan dengan dunia..
masih terbuka lebar bagimu pintu taubat...
Sebelum semuanya terlambat...
Nyawa tercabut dari badan saat sekarat...
Persiapkanlah kehidupan akhiratmu...
Semoga manfaat. Amiin.

-----------------------------




*PRANK, CHALENGE AKSI KONYOL*
Muslim Itu Punya Prinsip, Tidak Ikut-ikutan
Ada beberapa gaya tradisi atau trend yang digandrungi oleh masyarakat khususnya pemuda bahkan dianggap biasa dan dianggap tidak melanggar syariat, padahal hal tersebut melanggar syariat. Yaitu ikut-ikutan challenge/prank yang tidak bermanfaat dan terlihat bodoh/ konyol. Aksi iseng tersebut lalu di-upload, kemudian mendapatkan tanggagapan di dunia maya atau supaya viral.
Fenomena internet dan sosial media di zaman ini menyebabkan budaya, gaya, mode dan pemikiran menyebar begitu cepat dan diikuti oleh banyak orang dengan tersebarnya (viralnya) hal tersebut. Tidak luput juga kaum muslimin ikut-ikutan dengan budaya, gaya dan pemikiran tersebut
Apabila budaya dan pemikiran yang sesuai dengan ajaran Islam, maka tidak mengapa, seperti trend teknologi dan sains, akan tetapi yang menyebar cepat dan menjadi viral cukup banyak yang bertentangan dengan agama Islam.
Ikut-ikutan challenge, prank yang tidak bermanfaat dan terlihat bodoh /konyol. Di zaman ini terkenal istilah challenge yaitu tantangan melakukan sesuatu kemudian pelakunya meng-upload gambar atau video aksi challenge (tantangan) tersebut. Bahkan justru tidak lucu, tidak seru, tidak etis. Karena membahayakan dan merugikan orang lain. Dia sendiri pelakunya atau temannya menshoting aksi "lucu" menurut dia, tapi tidak dari tinjauan syara'.
Seperti ;
- menjahili, memberi kue kepada teman diisi mercon, begitu mau dimakan meledak "duooorrr". Terus diupload gitu. Lucu ya... bikin bibir orang hancur. Ini justru membahayakan.
- menyanyi, joget, bergoyang dengan vulgar membuka aurat, lalu dia upload.
- beraksi mondar- mandir di tempat ramai, temannya suruh merekam. Dia kaki kiri pakai sepatu, kaki kanan sandal jepit. Buka baju, memperlihatkan aurat, sambil menari badut, muka tembok, hilang malu, habis muru'ah, dianggapnya lucu...
- melakukan aksi jahil. Memeluk cewek yang tidak dia kenal dengan berani, memegang bagian tubuh seseorang atau membuka rok kemudian lari, mengambil tas /HP orang lalu dibuang. Lalu diviralkan. Semacam ini bukanlah lucu. Samacam ini justru kejahatan.
- Dan sebagainya masih banyak lagi.
Meski ada juga aksi yang tidak melanggar etika dan agama. Namun hendaklah prinsip menghormati orang, menjaga kesopanan dan kepatutan, menjauhi kesia-siaan hendaknya dipelihara.
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” [HR. Tirmidzi, shahih]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ ه
“Sesunguhnya kalian akan mengikuti kebiasaan umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa, sehingga seandainya mereka masuk lubang dhab (sejenis kadal), niscaya akan kalian ikuti,” maka para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, (maksudmu) orang-orang Yahudi dan Nasrani?” (Jawab Rasulullah): “Siapa lagi?!” [HR. Bukhari & Muslim]
Demikian semoga bermanfaat
4
Suka
Komentari

Tidak ada komentar :

Posting Komentar