(2)
Berkata Imran Al-Qashir ;
سألت الحسن البصري، فقلت: إن الفقهاء يقولون كذا وكذا، قال: وهل رأيت فقيهاً بعينك؟، إنما الفقيه الزاهد في الدنيا، البصير بدينه، المداوم على عبادة ربه [مصنف ابن أبي شيبة :35188].
"Aku berkata kepada Hasan al-Basri bahwa para fuqoha mengatakan begini dan begini. Dia bertanya: apakah kamu melihat sebenar²nya orang faqih dengan mata kepala? Sesungguhnya seorang yang faqih adalah zuhud dari dunia, mampu melihat (dengan bashirah) akan agamanya, dan mudawam terus menerus beribadah kepada Rabbnya"
Berkata imam Hasan alBashri ;
أهينوا الدنيا، فوالله لأهنأ ما تكون إذا أهنتها [المصدر السابق: 35306]
"Hinakahlah dunia, demi Allah sungguh kamu akan tentram manakala kamu menghinakannya"
Berkata sufyan atTsauri ;
جاء ابنٌ لسليمان بن عبد الملك، فجلس إلى جنب طاوس، -يعني ابن كيسان- فلم يلتفت إليه، فقيل له: جلس إليك ابن أمير المؤمنين، فلم يلتفت إليه، قال: أردت أن يعلم أن لله عباداً يزهدون فيما بين يديه [سير أعلام النبلاء : 5/ 42).
"Suatu ketika datanglah putra Sulaiman bin Abdul Malik (anak khalifah), lalu duduk di samping Thawus Ibnu Kisan. Thawus pun tidak menoleh kepadanya. Lalu Thawus ditanya: putra amirul mukminin duduk datang di sisimu tapi kamu tidak juga menoleh kepadanya? Thawus menjawab: aku mengajarinya bahwa Allah memiliki hamba- hamba yang zuhud terhadap apa² di sisinya"
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu pernah berkata :
أنتم أطول صلاة، وأكثر اجتهادًا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وهم كانوا أفضل منكم، قيل له: بأي شيء؟ قال: إنهم كانوا أزهد في الدنيا وأرغب في الآخرة منكم
"Shalat kalian lebih panjang dan kesungguhan kalian dalam beribadah lebih banyak dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun mereka lebih utama dari kalian." Ada yang bertanya : "Mengapa demikian?" Ibnu Mas'ud menjawab : "Karena mereka lebih zuhud terhadap dunia dan lebih cinta akhirat ketimbang kalian." (Shifatush Shafwah : 1/421)
Muhammad bin Ka'ab (wafat 117 H) berkata :
إذا أراد الله بعبد خيرا جعل فيه ثلاث خصال: فقهافي دين ، وزهادة في دنيا، وبصرا بالعيوبه
"Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Dia akan menjadikan dalam diri orang tersebut 3 perangai : Paham dengan (ilmu) agama, zuhud di dunia, dan senantiasa melihat aib-aibnya." (Shifatush Shafwah : 2/132).
Berkata Ibrahim bin Yazid.atTaimiy ;
كم بينكم وبين القوم؟ يعني: بينكم وبين السلف ، أقبلت عليهم الدنيا فهربوا، وأدبرت عنكم فاتبعتموها [الزهد لنعيم بن حماد: 551).
"Seperti apakah antara kamu dan kaum itu, yakni kaum salaf? Dunia mendatangi mereka namun mereka lari darinya. Sementara, dunia membelakangi kalian tapi kalian mengikutinya"
Berkata Bilal bin Sa'ad ;
والله لكفى به ذنباً أن الله يزهدنا في الدنيا، ونحن نرغب فيها (شعب الإيمان : 6885)
"Demi Allah, sungguh merupakan dosa bahwasanya Allah menyuruh kita zuhud kepada dunia, namun kita berambisi kepadanya"
Berkata ;
ومات بسر بن سعيد الفقيه وما ترك كفناً. وجاء عن مالك بن دينار -رحمه الله- أنه قال: الناس يقولون عنّي زاهد، إنما الزاهد عمر بن عبد العزيز الذي أتته الدنيا فتركها [سير أعلام النبلاء : 5/ 134]
"Bisr bin Said telah wafat, dia tidak memiliki kain kafan. Dan datanglah Malik bin Dinar dan berkata; manusia mengatakan tentangku bahwa aku zuhud. Padahal orangbyang zuhud itu adalah Umar bin Abdul Aziz. Dunia datang tunduk kepada nya namun dia justru meninggalkannya"
Berkata Amru bon Dinar ;
ما رأيت أحداً أنص للحديث من الزهري، وما رأيت أحداً أهون عنده من الدراهم، كانت عنده بمنزلة البعر. [سير أعلام النبلاء (5/ 334).].
"Tidaklah aku lihat seseorang yang paling pakar tentang hadits selain AzZuhri. Tidak pula aku lihat seorang yang paling meremehkan uang dirham selain dia. Baginya dinar itu sama halnya sehelai rambut"
Berkata ;
والزهري -رحمه الله- معلوم أنه جالس الخلفاء، وكان قريباً من بعضهم ومع ذلك هكذا كانت نظرته إلى الدنيا.
Bahwa AzZuhri dikenal sebagai orang dekat dengan para kholifah. Namun demikianlah sikap dia terhadap dunia (tidak menganggapnya sebagai hal berharga).
Berkata Sufyan atTsauri, dikatakan kepada AzUHRI ;
لو أنك سكنت المدينة، ورحت إلى مسجد رسول الله ﷺ تعلّم الناس منك، قال: إنه ليس ينبغي أن أفعل حتى أزهد في الدنيا وأرغب في الآخرة، ثم قال سفيان: ومن كان مثل الزهري؟ [سير أعلام النبلاء : 5/ 337].
"Sekiranya anda tinggal di Madinah, dan engkau rehat di masjid Nabawi, orang² belajar darimu. AzZuhri berkata : sesungguhnya tidak ada yang seyogyanya aku lakukan sehingga aku zuhud terhadap dunia, dan aku sangat beeharap terhadap akhirat. Lalu Sufyan berkata: siapaka yang bisa setara dengan AzZuhri?"
Berkata Sufyan atTsauri ;
أنا لست بأهل أن أذهب إلى مسجد رسول الله ﷺ، وأنتقل من الشام، ويتلقى الناس عني العلم؛ لأني أحتاج قبل ذلك إلى الزهد في الدنيا، وهو من أزهد الناس والدراهم عنده بمنزلة البعر.
"Aku tidak layak sebagai orang yang pergi menuju Masjid Nabawi dan.meninggalkan negeri Syam, dan manusia bee-talaqqi (mengambil ilmu) dariku, karena aku lebih butuh dari itu berupa zuhud terhadap dunia. Dan imam AzZuhri adalah di antara manusia yang paling zuhud. Di sisinya uang² dirham sama halnya seperti sehelai rambut"
Berkata Aytyb Assikhtiyani ;
ليتق الله رجلٌ، فإذا زهد فلا يجعل زهده عذاباً على الناس، فلأن يخفي الرجل زهده خير من أن يعلنه (سير أعلام النبلاء : 6/ 19].
"Hendaknya seseorang bertakwa kepada Allah. Manakala dia zuhud maka janganlah zuhudnya menjadi siksaan bagi orang lain. Karena seseorang yang menyembunyikan zuhudnya itu lebih baik daripada memperlihatkannya"
Yaitu dengan ditampakkan bahwa dia sebagai seorang yang zahid.. padahal seharusnya tdk perlihatkan.
Berkata Karoz alHaritsi ;
لا يكون العبد قارئاً -يعني طالب علم- حتى يزهد في الدرهم [المصدر السابق : 6/ 86].
"Seorang hamba tidak akan menjadi qori' yaitu penuntut ilmu, sampai dia zuhud terhadap dirham"
*Catatan*
ازهد الناس النبي مطلقا، مع انه النبي ﷺ كان يأكل من الطيبات، ويحب الحلو البارد، والحلوى والعسل، و اللبن، وغيرها
Orang yang paling zuhud secara mutlak adalah nabi kita, rasulullah []. Namun demikian beliau makan dari yang enak², yang bagus². Menyukai manisan dingin, halwa, susu, madu, dan lainnya. Artinya, zuhud itu tidak bermakna anti dunia, meninggalkan kesenangan dunia, meninggalkan harta sama sekali. Bukan.
Sahabat Utsman bin Affan misalnya. Manusia paling kaya di zamannya. Sedekahnya saja seribu onta plus perniagaan yang di atasnya. Tiap jumat membebaskan banyak budak. Tiap jumat. Tapi semua hartanya sangat bermafaat bagi agama dan akhiratnya. Demikian pula sahabat Abdurrahma bin Auf. Sampai para pegawainya malas dan bosan menghitung jumlah kekayaannya. Saking banyaknya hingga jemu meng-audit, meng-kalkulasi. Namun harta²nya sangat bermanfaat bagi akheratnya.
Sebaliknya. Ada orang tidak punya apa², tapi tidak zuhud terhadap dunia. Sudah melarat, begitu dapat uang langsung pesta khomer. Sudah kerja kasar, srabutan, begitu dapat uang sedikit saja langsung buat judi kartu remi. Yang keterlaluan lagi; sudah uang dari utang, atau dari pinjaman riba.... dipakai main wanita PSK. Maksiyat dan kuwalat kwadratttt. _wal'iyaadzu billah._
اللهم اجعلنا من الزاهدين ٢
Semoga bermanfaat. Amiin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar