Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

SUFI KUBURI

KUBURAN TEMPAT ZIARAH, MENGINGAT KEMATIAN... BUKAN TEMPAT ACARA NYANYI-NYANYI !!!
Apakah ada ajaran islam mengajarkan pengagungan kuburan? Dengan dibangun indah, dihiasi lampu², ukiran ornamen, diberi atap berkubah, dikeramik, dipajang gambar dan foto tokoh wali fulan... dan sebagainya, begitukah ajaran islam.?
Bentuk kuburan seperti itu bukan dari ajaran islam. Biarpun ornamennya dengan kaligrafi ayat alQuran. Biar pun kuburannya habib yang mengaku keturunan nabi. Biar pun kuburannya kyai besar, ulama legendaris, biar pun makam kuburan syeh, wali karomah, tuan guru besar, dan apa dan siapapun juga ..... kalau menyelisihi petunjuk nabi yaa... TIDAK PERLU DITOLEH.
Dengan jelas dan gamblang nabi melarang mengagungkan kuburan. Nabi jelas- jelas melarang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah;
Dari Jundab, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيْهِمْ مَسَاجِدَ، أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ، فَإِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
“Ingatlah bahwa orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang sholeh mereka sebagai tempat ibadah. Ingatlah, janganlah jadikan kubur menjadi tempat ibadah, Sungguh aku benar-benar melarang dari yg demikian” (HR.Muslim)
Namun, karena otaknya sudah terkena syubhat kuburiyun .... biar pun dikasih hadits, biar pun diperingatkan larangan nabi, biar pun digerojok ayat TETAP saja tuli. Bagi ahlul bid'ah larangan "tokoh" mereka lebih utama ketimbang ucapan rosulullah. Sebab bid'ahmya sudah terlanjur mendarah daging, sudah kental mem-fosil. Sulit taubat dari bid'ah.
Begitulah kelakuan para pelaku Ahlul Bid'ah yang menjerumuskan ummat islam kedalam kesesatan. Memang secara sekilas mirip sekali apa yang mereka lakukan bagaikan "ibadah" betulan; dzikir jama'i di depan pusara kubur, sholawatan di kuburan, ngalap berkah kepada mayat penghuni kubur, i'tikaf duduk menghadap kubur. Bahkan sujud, dan ta'dzim kepada kubur. Wal'iyaadzu billah. Bagi orang awam, pasti mereka terkecoh bahwa hal seperti itu adalah benar- benar ibadah. Yang melarangnya pasti dilawan; "siapa yang melarang ibadah kami ini, pasti kulawan...". Yaa Salaam.
Allah berfirman,
“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu, orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi: 103-104)
Cukuplah Rosulullah & Para Sahabatnya yang menjadi suri tauladan kita. Bukan Habib2 yang mengaku cucu & cicit Nabi tapi menyelisihi ajarannya Rosulullah _Shallallahu Alaihi Wasallam._
SUFI beribadah tidak Lepas dari yang namanya KUBURAN. Dan sangat MIRIP dengan ritual ibadah SYIAH
Rahasianya adalah adanya kesamaan antara dua kelompok ini, terutama dalam peribadatan kepada penghuni kuburan dan para wali. Tidak heran jika SYI'AH & ASWAJA SUFI sangat mirip :
1. Sama-sama hobi menghias dan membangun kuburan.
2. Sama-sama hobi beribadah ramai- ramai di kuburan.
3. Sama-sama hobi meminta dan beristighotsah kepada penghuni kuburan.
4. Sama-sama hobi mencari barokah dari pasir, air, atau benda² yang ada di kuburan.
5. Sama-sama berlindung dibalik topeng "Cinta kepada Ahlul Bait" atau "Habib-habib". "Cinta wali".
6. Sama-sama mengadakan acara acara² dzikir di kuburan
7. Sama-sama mengadakan acara, maulud dan haul para "tokoh" mereka.
8. Sama-sama sering menggambar wajah tokoh ulamanya. Hoby sekali memajang foto "wali"nya. Di rumah, di msjid, di kuburan.
9. Sama-sama terkadang memakai hadist palsu.
10. Sama-sama memakai musik dalam ibadahnya.
11. Sama-sama menari-nari dalam ibadahnya
12. Sama-sama bertawassul pada orang mati.
13. Sama-sama meyakini wahdatul wujud.
14. Sama-sama mengaku memiliki ilmu khusus contohnya hakikat, ma'rifat, kassyaf, karomat, dsb.
15. Sama-sama memakai isu wahabi. Mengintrodusir penyematan tuduhan "wahabi".
*Membangun Kubur adalah Larangan Nabi, Bukan Larangan Wahabi*
Entah… apakah kaum Sufi yang ikut-ikutan taqlid buta kepada kaum syi'ah? Ataukah sebaliknya?
LARANGAN BERIBADAH DIKUBURAN ATAU MENJADI KUBURAN TEMPAT SARANA IBADAH
Fitnah kubur ini adalah termasuk dari fitnah terbesar yg menimpa umat ini, bagaimana tidak padahal fitnah kubur ini telah menyesatkan banyak manusia sejak dari zaman dahulu sampai zaman sekarang. Setan membuat indah & baik di mata mereka perbuatan meng'agungkan kuburan & beribadah disisinya, padahal dari hadits2 Rasulullah [], dapat diketahui bahwa Rasulullah _Shallallahu‘alaihi wa sallam_ sangat keras sikapnya terhadap orang2 yg beribadah kepada Allah di sisi kuburan orang yg shalih
Ibnu Qudaamah rahimahullah berkata :
ويكره البناء على القبر وتجصيصه والكتابة عليه لما روى مسلم في صحيحه قال : [ نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن يجصص القبر وأن يبنى عليه وأن يقعد عليه ] – زاد الترمذي – [ وأن يكتب عليه ] وقال : هذا حديث حسن صحيح ولأن ذلك من زينة الدنيا فلا حاجة بالميت إليه
“Dan dibenci bangunan yang ada di atas kubur, mengkapurnya, dan menulis tulisan di atasnya, berdasarkan riwayat Muslim dalam Shahiih-nya : ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya’. At-Tirmidziy menambahkan : ‘Dan menulis di atasnya’, dan ia berkata : ‘Hadits hasan shahih’. Karena itu semua merupakan perhiasan dunia yang tidak diperlukan oleh si mayit” [Al-Mughniy, 2/382].
Dari Aisyah radhiyallahu‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Allah melaknat Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Abdululloh bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Aku mendengar Rosululloh Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ شِرَارِ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكُهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ أَحيَاءٌ وَالَّذِيْنَ يَتَّخِذُوْنَ الْقُبُوْرَ مَسَاجِدَ
“Sesungguhnya termasuk SEBURUK-BURUK manusia adalah orang yang mengalami hari kiamat dalam keadaan mereka masih hidup dan orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, ath-Toabrani, dan Ibnu Abi Hatim)
Seharusnya yang diMakmurkan itu Masjid dengan Dakwah yang telah diajarkan Nabi sesuai Al-Qur'an dan Sunnah bukan amalan Bid'ah di Kuburan yang dapat merusak kemurnian ajaran Islam
Mari kita doakan semoga mereka segera sadar dan semoga kita semua dijaga dari peribadatan yang menyimpang.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar