Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

QONA'AH

'
*QANA’AH TERMASUK NIKMAT ALLAH*
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin _rahimahullah_ berkata:
من نعمة الله على العبد أن يوفق للقناعة، سواء كان ذلك في مسكنه، أو في ملبسه، أو في مركوبه، أو في أولاده.
"Termasuk nikmat Allah atas seorang hamba adalah dengan memberinya taufiq untuk qana’ah (merasa cukup), sama saja hal itu yang berkaitan dengan tempat tinggalnya, pakaiannya, kendaraannya, atau anak-anaknya."
Syarh Bulughul Maram, jilid 6 hlm. 272
Qona'ah, merasa cukup dan ridha dengan rejeki dan keadaan yang Allah berikan kepada kita. Atau dengan istilah 5 sak :
- sak kuaté (semampunya)
- sak duwéné (sepunyanya)
- sak ononé (seadanya)
- sak isoné (sebisanya)
- sak cukupé (secukupnya)
Rasulullah[] bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki yang Allah berikan kepadanya” (HR. Muslim no. 1054)
Orang qona'ah hatinya merasa puas dan ridha dengan apa yang dimilikinya. Orang yang memilikinya tentram menerima segala ketentuan dan takdir Allah, termasuk dalam hal pembagian rizki.
Apapun dan bagaimanapun rejeki dari Allah ta'ala dia ridho dan merasa puas menerima. Biarpun keadaan rejekinya hanya berupa motor buntut, tua, banyak onderdilnya banyak yang lepas. Warna body nya sudah pudar. Rumahnya berupa gubuk bambu beratap daun jerami. Pendapatan keluarganya hanya dengan asbab jualan unggas piaraan. Jualan ayam, itik, angsa, bebek, dari ternak pekarangan kebunnya. Dia *syukuri* itu semua, dia *ridho* dengan itu semua, dia *puas menerima* dengan itu semua, dia *tidak membanding²kan harta* miliknya dengan harta orang. Dia *tidak pernah protes* dengan segala garis taqdir dan nasib yang dialaminya. Maka inilah orang yang qona'ah. Maka tentramlah kehidupannya.
Semoga kita diberi karunia berupa qona'ah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar