*JAGALAH KEAMANAN*
Imam Syathibi berkata dalam Al Muwafaqot 1/31: “Seluruh umat, bahkan semua agama bersepakat bahwa syari’at itu diletakkan guna menjaga lima kebutuhan pokok, yaitu agama, nyawa, kehormatan, harta dan nasab”.
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian haram atas kalian seperti haramnya hari ini, di bulan ini, di negeri ini”. (HR. Muslim 3009)
Oleh karenanya, pembunuhan dalam Islam merupakan dosa besar bahkan paling besar setelah dosa syirik.
Ingatlah sabda Nabi Muhammad :
لَزَوَالُ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ الْمُسْلِمِ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim dengan tidak benar”. (HR. Ibnu Majah (2668), Tirmidzi (1395), Nasai (3998) dengan sanad shohih).
Nabi pernah mengabarkan bahwa orang yg dibunuh nanti di hari kiamat akan membawa kepalanya dan kepala pembunuh sembari urat lehernya bersimbah darah, mengadu kepada pemilik arsy: ini adalah pembunuhku. Lalu Allah mengatakan kepada pembunuh: celaka dirimu dan menyeretnya ke neraka. (HR. Ath Thobroni dalam Al Kabir dan dishahihkan al Albani dalam As Shahihah: 2697)
Sahabat Utsman bin Affan tatkala dikepung oleh para pemberontak, Abu Hurairah mengatakan kepadanya: Apakah kita lawan mereka? . Beliau menjawab: “Sesungguhnya jika kamu membunuh satu nyawa mereka berarti kamu membunuh semua nyawa manusia”. (Diriwayatkan Said bin Manshur dan dishahihkan oleh Syeikh Shalih Al ‘Ushoimi dalam Al Ghurar Min Mauqufil Atsar)
Maka hendaknya semuanya untuk mengerem diri dari pertumpahan darah baik penguasa maupun rakyat, apalagi sekarang kita di bulan puasa.
4. Nikmat Keamanan, Jangan merusaknya
Tidak ragu lagi bahwa keamanan merupakan kenikmatan besar dan kebutuhan primer bagi pribadi, masyarakat dan negara, bahkan keamanan bagi manusia lebih penting daripada kebutuhan pangan.
Oleh karenanya, Nabi Ibrahim dalam do’anya lebih mendahulukan keamanan daripada pangan.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”. (QS. Al-Baqarah: 126)
*YANG LEBIH MEMBAHAYAKAN DARI DOSA*
Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah berkata:
من ترك التوبة من الذنب ظنا أن الله لا يقبل توبته، فربما جره الشيطان إلى أعظم من ذنبه الذي فعله، جره إلى القنوط من رحمة الله وسوء ظنه بربه.
“Siapa yang meninggalkan taubat dari dosa kerana menyangka bahwa Allah tidak akan menerima taubatnya, syaitan akan menyeretnya kepada perkara yang lebih besar dibandingkan dengan dosa yang telah dia kerjakan, iaitu putus asa dari rahmat Allah dan sangka buruk terhadap Rabbnya.”
BajulLali, 17 Ramadan 1440
Tidak ada komentar :
Posting Komentar