Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

ZAMAN MEMBURUK

Dari waktu ke waktu, keadaan zaman itu semakin buruk,
عن الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ قَالَ : " أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنْ الْحَجَّاجِ ، فَقَالَ : اصْبِرُوا فَإِنَّهُ *لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ* حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ" (رواه البخاري: 7068)
Dari Zubair bin ‘Adi ia mengatakan, kami pernah mendatangi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh-kesah kami tentang (perangai buruk) Al-Hajjaj. Maka Anas radhiyallahu ‘anhu menuturkan; ‘Bersabarlah kalian, karena *tidaklah datang suatu zaman kepada kalian, melainkan sesudahnya itu lebih buruk darinya,* sampai kalian menjumpai Rabb kalian. Aku (Anas) mendengar hadits ini dari Nabi kalian _shallallahu ‘alaihi wa sallam._ [HR. Al-Bukhari (no. 7068)
Hadits di atas sangat jelas menunjukkan bahwa: kondisi zaman semakin memburuk dari waktu ke waktu, keadaan penduduknya dan perilakunya dalam sisi agama.
Hadits tersebut diperkuat dengan hadits sebaik- baik kondisi agama manusia adalah di zaman salaf. Nabi bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
"Sebaik-baik manusia ialah pada zamanku, kemudian zaman berikutnya, kemudian zaman berikutnya." [HR. Al-Bukhari no. 3651)
Kondisi keadaan manusia terbaik adalah pada zaman Nabi (zaman para sahabat), lalu sesudahnya (zaman tabi'in), lalu sesudahnya (zaman tabiut tabi'in). Dan semakin lama, semakin hari keadaan zaman semakin memburuk. Memburuk dari sisi agama, akhlak, moralnya semakin buruk, politiknya semakin kacau, ekonominya semakin berkurang barokah, kehidupannya semakin tidak tentram, kemanusiaan semakin individualis, tatakrama manusia semakin menipis, kebohongan menjadi kebiasaan, semakin banyak kekacauan fitnah, perseteruan, kejahatan, dan huru hara.
*DOELOE & KINI*
- kalau dulu wanita² gadis pakai sarung/ kebaya, sekarang tidak malu pakai rok mini dan celana ketat.
- kalau dulu lihatnya wanita telanjang di sungai saat mandi pakai kemben, sekarang lihat wanita telanjang hampir tiap detik di screen HP.
- dulu kalau ada seorang dijuluki rentenir/ lintah darat sangat aib dan menjadi malu. Tapi sekarang riba pinjaman berbunga justru terorganisir. KSP menjamur, debt collector jadi profesi. Semakin mudah berkubang riba.
- kalau dulu sangat mengenal keluarga, saudara ayah, saudara kakek, saudara ibu, saudara nenek. Tapi anak² sekarang nama kakek neneknya saja gak kenal.
- kalau dulu anak- anak mudah mengenal teman sebayanya satu desa. Tapi sekarang orang samping rumah saja terkadang tidak kenal.
- kalau dulu meskipun basa- basi mudah menyapa saat berpapasan meski kepada orang yang belum dikenal. Sekarang berpapasan bahkan berhadapan pun cuek, phubbing asyik sendiri dengan HPnya.
- kalau dulu orang ketakutan dengan kondisi alam; petir, hewan buas, hewan berbisa, hantu. Sekarang manusia takut dan khawatir dengan sesama manusia. Karena kejahatannya.
- kalau dulu jarang rumah berpagar. Karena rata² orang² baik semua. Rumah terbuka untuk orang menginap, untuk bermalam, mampir meminta minuman dan kunjungan. Sekarang rumah berpagar tinggi, ber-CCTV, dipasang radar, security. Karena banyak orang jahat.
- kalau dulu minim hiburan. Hiburan orang dulu cukup dengan alam, air mengalir, kicau burung, pohon rindang, memelihara ternak. Paling ramai wayang kulit, tarian tradisional. Kalau sekarang hiburan semakin beraneka ragam, sadistic, vulgar dan menjijikkan. Karena dicampur dengan music, mabuk dan zina.
- kalau dulu sikap hormat kepada orang yang lebih tua sangat terasa. Lewat di depan orang tua permisi, atau membungkuk hormat. Sekarang lewat di depan guru bagaikan melangkahi sebongkah batu.
- Dahulu jika anak muda diejek dijodoh²kan berpacaran dengan lawan jenis non mahram sangatlah malu. Terlihat berdekatan dengan gadis saja sangat dihindari. Sekarang benar² nilai moral itu sudah terjungkirrrr. Remaja- remaja zaman now sudah berpacaran dengan bangganya. Upload foto ciuman. Terang²an berboncengan berpelukan. Rangg- réngg.... rangg- réngg... kesana kemari bagaikan suami istri. Padahal belum akad nikah. Tapi sudah melakukan hubungan terlarang. Na'udzu billah. Dan seterusnya.
- dulu orang kelelahan mengolah lahannya sendiri yang luas. Bahkan mempekerjakan orang merekrut karyawan untuk bekerja padanya. Kini sudah terbalik. Sudah hampir kakek², sudah beranak pinak tapi lahan sepetak pun tiada. Ketentraman dan kedamaian anggota keluarga pun semakin riskan. Lapangan kerja pun kian berebut.
- Dahulu berenang di sungai tak perlu bayar². Tak usah kursus² berenang segala. Makan ikan bakar, ikan goreng tinggal cari di sungai. Kini mau makan apa saja harus beli. Mau minum apa saja harus beli. Mau pergi dan menjelajah kemana pun tak perlu di batasi; ke sawah, ke kebun, ke sungai, ke pantai, ke gunung, ke pasar. Kini banyak orang tinggal di hunian padat dan pemukiman sempit. Ke mana- mana di batasi. Macet tiap hari. Pergi ke mall harus melakukan transaksi ataupun membeli. Kehidupan serba konsumsi dan penuh kompetisi.
- Dahulu banyak orang memiliki jiwa qona'ah. Hidup apa adanya. Menerima apa yang ada, hidup semampunya, meraih semampunya, mensyukuri sekuatnya. Keadaan jodoh tidak begitu mentarget harus begini- begitu. Dijodohkan orang tua juga setuju. Tidak banyak tuntutan. Sekarang serba tuntutan. Biarpun sebenarnya tak mampu, numun memaksakan diri untuk beli kredit. Demi gengsi, demi gaya hidup, demi tampil wah... membeli yang tidak dibutuhkan. Jiwa- jiwa bersyukur sudah menipis. Jiwa qona'ah luntur. Yang ada hanyalah target² tuntutan, menuntut pasangan, menuntut anak, dan saling menuntut antar kepentingan.
- Dahulu pasar- pasar jauh jaraknya. Mau ke pasar harus menempuh berkilo- kilo. Berangkat masih gelap sebelum matahari terbit. Menjual barang dagangan dahulu sebelum membeli kebutuhan. Interaksi transaksi sosialisasi dan komunikasi terjadi. Terjadi saling sapa, saling tanya, saling rasa, saling kenal, saling dekat. Kini, pasar² mendekat tapi hubungan individu menjauh. Sekarang pasar² justru berdekatan, transaksi online, orang jualan keliling, toko- toko menjamur, warung² di mana². Tapi hubungan individu tidak terjalin.
- Dahulu keberkahan alam melimpah. Air mengalir tiada henti, udara segar tanpa polusi, buah²an melimpah tanpa harus membeli, pepaya matang sampai membusuk siapa perduli, nyanyian burung setiap hari, suara² binatang mudah terdengar menyertai, tidak ada istilah beras dan sayur itu beli. Ingin makan ayam tinggal sembelih, ingin daging kambing tinggal gorok, mau rebus telur tinggal ambil dari petarangan, mau lauk sate angsa tinggal memasak. Dahulu beli beras itu teramat langka. Beli sayur itu aneh bin lucu. Itu dulu. Kini zaman telah berubah. Keberkahan seolah² tercabut dari sisi masyarakat. Beras pun mesti beli. Buah²an semakin mengecil. Mau makan singkong rebus pun harus beli. Hewan² liar mulai punah, udara mulai tercemar, pemukiman kian padat, buah²an semakin mahal diperoleh, suara² gemericik air mengalir jarang bisa didapatkan, kuantitas panen kian susut dan ukuran semakin kecil², mau berternak ayam pun kesulitan, memelihara itik pun kerepotan. Seakan² keberkahan telah dicabut.
- Dahulu zuhud itu terpatri. Orang biasa jalan kaki berkilo². Tidur di dipan bambu. Duduk di kursi kayu. Mencangkul sawah berdebu, pulang memanggul kayu. Biasa. Tanpa mengeluh. Makanan mereka tidak seenak orang sekarang. Minum tidak senikmat orang sekarang. Pakaian orang dahulu tidak seindah orang sekarang. Kendaraan tidak semewah orang sekarang. Pekerjaan mereka lebih enak orang sekarang. Tapi justru orang sekarang sering mengeluh, sering kelelahan, sering menyalahkan keadaan dan tidak ada rasa menerima kenyataan.
*KONDISI AKHIR ZAMAN NANTI*
Banyak diterangkan dalam hadits shohih tentang keadaan akhir zaman yang sangat buruk.
Dan seburuk- buruk zaman yang di alami manusia adalah menjelang tibanya hari kiyamat. Pada saat itu sudah sangat sedikit orang beriman, tidak ada lagi orang mengaji, sangat sedikit orang berakhlak mulia, semakin langka wanita² shalihah. Zaman itu orang berciuman di tempat² ramai, orang zina terang- terangan dilakukan di tengah jalan, seperti hewan. Hilang rasa malu. Sampai² ada orang meng-klakson & turun dari kendaraannya untuk menegurnya "duhai kalian hendaklah berzina agak ke pinggir jalan biar kami bisa lewat". Itu saja sebagai sikap sudah baik. Mengerikan.
Wanita- wanita berpakaian minim bahkan telanjang. Sudah jarang jumlah laki- laki. Sehingga satu laki- laki menjadi rebutan 50 wanita. Wanita tua muda memperebutkan 1 laki- laki muda. Karena sensus penduduk wanita mendominasi mortalitas kelahiran. Keadaan yang begitu kacau. Semuanya ini diterangkan dalam banyak hadits shohih. Tidak ada lagi adzan, tidak ada lagi bacaan AlQuran, bahkan tidak ada lagi orang yang berdzikir Allah - Allah - Allah.
Nabi bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ : اللَّهُ اللَّهُ. (روى مسلم: 148)
"Tidak akan terjadi kiyamat sehingga tidak ada lagi di bumi yang mengucapkan: Allah Allah" (HR. Muslim)
Begitu parahnya zaman itu. Hubungan silarurahim terputus. Seorang anak tidak mengenal pamannya, bibinya, kakeknya, nasab keluarganya, karena terlahir dari hasil zina. Pemakan riba semakin menggila. Produksi arak minuman mematikan semakin legal.
Pertengkaran terjadi setiap waktu. AlHarju, pembunuhan, peperangan, pertikaian hanya masalah sepele riskan terjadi setiap hari. Bahkan pembunuh tidak tahu alasan mengapa dia membunuh. Yang dibunuh tidak mengetahui alasan mengapa dia jadi korban.
Nabi bersabda,
لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ يَوْمٌ لَا يَدْرِي الْقَاتِلُ فِيمَ قَتَلَ ، وَلَا الْمَقْتُولُ فِيمَ قُتِلَ ، فَقِيلَ : كَيْفَ يَكُونُ ذَلِكَ ؟ قَالَ : الْهَرْجُ (رواه مسلم : 2908)
"Tidak akan hilang dunia ini sehingga datanglahbkeadaan zaman atas manusia, yaitu seorang pembunuh tidak tahu mengapa dia membunuh. Dan uang dibunuh tidak tahu mengapa dia dibunuh. Nabi ditanya: mengapa zaman itu seperti demikian ? Nabi menjawab : 'AlHarju' kekacauan" (HR. Muslim)
Nanti keadaan manusia di akhir zaman semakin bejat.
إِِنَّ مِنْ شِرَارِ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكُهُ السَّاعَةُ وَهُمْ أَحْيَاءٌ (وروى أحمد: 3844)
"Sesungguhnya dari seburuk² manusia adalah orang² yang mendapati hati kiyamat sementara mereka masih hidup ketika itu" (HR. Ahmad)
Keadaan manusia di akhir zaman semakin buruk karena,
- tidak peduli dengan moral. Tidak mengingkari kemungkaran, tidak memerintahkan kebaikan. Masa bodoh.
- ilmu dicabut, kebodohan merajalela. Bahkan keilmuan agamanya nol besar. Membaca ayat dan lafadh hadits pun grotal gratul. Tapi berani sekali berceramah agama. Ajaran perintah agama yang sangat pokok dan gamblang pun tidak tahu. Saking bodohnya, bahlul murokkab. Inilah keadaan akhir zaman.
- manusia kian bodoh dengan agama. Hingga mereka memilih pemimpin² yang dungu pula dalam agama. Akibatnya lahirlah kebodohan terstruktur, lahirlah regulasi hasil ke-bahlul-an yang terorganisir. Bodoh dan ngah- ngoh. Akhirnya standart moral kebaikan terjungkir balik: yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan. Yang haq dianggap batil yang batil jadi haq. Yang tabu ditiru yang tontonan jadi tuntunan. Orang Jujur dikhiyanati, pengkhiyanat diberi amanat. Dzalim dianggap adil, yang adil divonis dzalim. Jual beli hukum terjadi. Melakukan gratifikasi, suap menyuap, sogok menyogok, manipulasi, korupsi, spekulasi. Pemimpin² bodoh dan bejat akan bermunculan di akhir zaman. Pelacur jadi walikota. Mucikari jadi anggota dewan. Gembong narkoba, aktor film porno jadi wakil rakyat. Maling, garong, begal dan bajingan jadi pemimpin. Wal'iyadzu billah.
((إن الله لا يقبض العلم انتزاعًا ينتزعه من العباد، ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتى إذا لم يُبْقِ عالمًا اتَّخذ الناس رؤوسًا جهالاً، فسُئِلوا فأفتوا بغير علم؛ فضلوا وأضلوا))؛ متفق عليه.
- Rasa malu tercerabut. Kekejian merajalela. Zina membudaya. Selingkuh dianggap biasa. Ikhtilat pergaulan bebas pria wanita. Homo- lesbi- samenliven menjadi trend. Manusia memakan harta manusia dengan cara aniaya.
- karakter manusia seperti binatang. Memperturutkan hawa nafsu. Tidak ada sopan santun. Tidak ada kasih sayang. Tidak punya tata krama. Bahkan sifat² mereka seperti setan. Bengis dan kejam. Suka mendzalimi orang lain. Alangkah mengerikan di zaman itu.
- minuman memabukkan dijual bebas. Menjadi barang komoditi resmi. Dengan berbagai merek produksi. Banyak manusia yang menenggaknya hingga rusaklah akal sehatnya.
- fitnah tersebar. Manusia di akhir zaman banyak tertimpa fitnah pada hartanya, jiwanya, agamanya dan segala urusannya. Dan fitnah yang terbesar pada mereka adalah berupa munculnya Dajjal di akhir zaman.
Semoga kita semua terhindarkan dari segala keburukan dari tahun ke tahun. Terhindarkan dari segala kejelekan yang muncul dari zaman ke zaman. Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن
Jateng 7 syawal 1440
.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar