Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

REZEKI HAMBA

*JAMINAN REZEKI HAMBA*
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
*عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا*
- Allah mengkabarkan bahwa diriNya sebagai Mutakaffil (penjamin) rejeki seluruh makhlukNya. Tiada yang terkecuali, tiada yang terlewatkan. Tiada terluput. Jangan khawatir rejeki.
- Semua melata di bumi ditanggung rejekinya. Baik yang besar sampai yang kecil, yang kuatbhingga yang lemah, yang hidup di daratan atau yang di lautan, yang merayap, berjalan, memanjat maupun terbang.
- Jika terlintas rasa takut dalam benakmu akan kemiskinan, jika rasa khawatir menjangkit fikiranmu akan rejeki, MAKA ketahuilah bahwasanya itu hanya bisikan yang tidak berharga, dan bantahlah rasa takut itu dengan rezeki yang telah dituliskan oleh al-qur'an;
"tiada suatu melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang menanggung rezekinya"
- Tidak ada makhluk yang hidup di bumi ini melainkan rezekinya dijamin oleh Allah sebagai wujud kemurahan-Nya. (Tafsir Muyassar Kementerian KSA).
- Dialah Allah "ArRozzaq", maha pemberi rejeki. Memberi rejeki kepada siapapun tanpa terkecuali. Makhluk ini tidak akan mati sampai jatah rejekinya habis. Jika jatah rejekinya habis, barulah mati. Kontrak hidupnya di bumi pupus. Harus berpindah alam.
- Seorang ayah hanyalah pemberi makan atau pakaian. Bukan pemberi rejeki. Seorang suami bukanlah pemberi rejeki. Cuma pembagi gaji. Pemerintah, atasan, majikan, perusahaan, instansi hanyalah penganggar, pembagi- pemberi uang. Bukan pemberi rejeki.
- Diulang lagi bahwa: semua makhluk di atas bumi, baik yang manusia ataupun hewan, tidak ada satu pun melainkan Allah-lah Yang memberi rezeki. Allah memberikan rezeki dengan keutamaan, rahmat dan penuh ihsan.
- rayap tidak punya mata, harusnya mati tidak tahu ke mana harus mencari rejeki.
- burung kutilang di sangkar, harusnya diare dan mati. Sebab 4 bulan ku kasih pisang terus. Tapi nyatanya tidak.
- undur- undur harusnya mati. Sebab di rumahnya tak pernah ada minuman.
- laba- laba pun dapat rejeki. Padahal mangsanya serangga² terbang. Meskipun sangat manual cara dia mengais rejeki.
- trenggiling cukup menjulurkan lidahnya, semut² pun berdatangan dan menempel padanya. Itulah rejeki.
- rusa rejekinya melimpah. Berupa rerumputan yang membentang sepanjang masa.
- singa bisa memakan apapun yang ada di wilayah kekuasaannya. Tanpa ada penghalang.
- burung- burung bisa memilih biji- biji dan buah²an yang dia suka. Terbang mencari makan kapan saja. Hanya saja kalau tidak mencari juga tak dapat rejeki. Itulah rumusnya. Rejeki memang ditanggung ilahi. Tugas manusia hanya mencari.
- paus dan hiu memakan ikan yang begitu melimpah tak terhitung jumlahnya.
- apalagi manusia, diberi akal kecerdasan bisa mencari rejeki dengan berbagai macam profesi.
- itulah bukti Allah menjamin rejeki kepada segenap makhlukNya.
*وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا*
"dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu"
- Yakni tempat tinggalnya dalam tanah sebagai tempat persembunyiannya.
- Berkata Ali bin Abu Tolhah dan lainnya dari Abdullah bin Abbas; dimanakah hewan itu menetap berlindung. (Tafsir Ibnu Katsir)
- berkata Mujahid bin Jabr: "yaitu tempat menetap di rahim. Dari tulang sulbi mana dia dikeluarkan. (Tafsir Ibnu Katsir)
- di tempat bumi mana dia bersarang dan bertempat tinggal. Baik malam hari maupun siang hari. Allah mengetahuinya.
- Ada pohon cengkéh di pematang sawah. Saat saya bersihkan rumputnya, rupanya banyak sekali bekas kotoran² burung. Setelah saya ikuti di ranting dahan atas- atasnya juga banyak bekas jatuhan kotorannya. Rupanya di ranting kecil tersebut mereka bermalam bersama teman- temannya.
- di kala mentari hendak tenggelam di balik bukit Ampyangan, binatang² melata tersebut telah menghafal tempat dia bermalam. Ada yang berkumpul di gerumbul pepohonan hutan desa Kalijati. Ada yang saat sore menjelang maghrib suara mereka riuh rendah berdesakan di ranting² bambu. Terdengar keributan mereka dari belakang dapur penduduk. Begitu malam beranjak gelap, suara² riuh mereka mulai menghilang. Berganti dengan kesunyian yang mencekam. Maka di pepohonan itulah tempat "mustaqorr" mereka dalam hari² kehidupannya.
- Binatang melata diberi instink sejak lahir untuk membuat sarang atau rumah tempat dia berlindung. Dia menetap di dalamnya bersama pasangan, anak²nya atau berkoloni. Adakalanya di puncak² pohon tinggi agar tidak diganggu binatang lain. Ada di tebing² curam, di atas pohon berduri, di balik bongkahan batu- batu cadas, dengan menutupi lobangnya dan sebagainya. Dan mereka merasakan keamanan dan kehangatan di saat malam. Maka Allah mengetahuinya.
*وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ*
"dan tempat penyimpanannya".
- Yakni tempat dimana ia akan mati. Di permukaan bumi mana dia mengakhiri kehidupannya.
يعلم أين منتهى سيرها في الأرض ، وأين
- Yaitu, Allah mengetahui dimana dia mengakhiri perjalannnya di bumi.
- semuanya tertulis pada kitab yang nyata. Yakni semuanya telah tertulis dalam ketentuan taqdir kauniy.
Semoga manfaat. Amiin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar