(4)
Adapun apa yang datang dari ucapan para ulama' salaf tentang zuhud terhadap dunia di antaranya adalah berikut ini.
Abdul Wahid bin Zaid berkata:
الزهد في الدني والدرهام
“Zuhud adalah terhadap dunia dan dirham”.
Imam Ahmad berkata:
قال احمد الزهد في الدني : قصر الأمل
“Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan”.
Al-Junaid ditanya mengenai zuhud berkata :
استسغار الدني, ومحو آثارها من القلب
“Zuhud adalah menganggap dunia itu kecil dan menghilangkan bekasnya/ pengaruhnya dari hati”.
Ibnu Taimiyyah berkata:
الزهد ترك ما لا ينفع في الآخرة الورع ترك ما تخاف ضرره في الآخرة
“Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tak berfaidah bagi akhirat, wara’ adalah meninggalkan apa-apa yang membuatmu takut akan bahayanya terhadap akhirat."
Ibnul Qayyim telah menganggapnya baik sekali pernyataan Syaikhul Islam ini”.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata:
الزهد : ترك ما يشغل عن الله
“Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang menyibukkanmu dari Allah”
Ibnul Qayyim berkata:
والذي أجمع علبه العارفون : أن الزهد سفر القلب من وطن الدني, وأخذه في منازل الآخرة
“Orang-orang bijaksana telah bersepakat bahwa zuhud adalah menyingkirnya hati dari negeri dunia, dan membawanya kepada negeri akhirat”.
Abu Hazim AlMadini berkata,
نعمة الله فيما زوى عني من الدنيا أعظم من نعمته فيما أعطاني منها؛ لأني رأيته أعطاها قوماً فهلكوا (سير: 6/ 98).
"Satu nikmat dari kenikmatan dunia yang terluput dariku adalah lebih ringan daripada nikmat yang Allah berikan kepadaku. Karena aku melihat betapa banyak suatu kaum tatkala diberi nikmat² justru mereka binasa"
Ada seseorang datang kepada Muhammad bin Wasi' berkata,
فقال: أوصني، قال: أوصيك أن تكون ملكاً في الدنيا والآخرة، قال: كيف؟ قال: ازهد في الدنيا (سير: 6/ 120).
"Nasehati lah aku, maka Ibnu Wasi' berkata: aku berwasiyat kepadamu agar kamu menjadi malaikat di dunia dan akhirat !. Orang itu tanya lagi; bagaimana caranya? Ibnu Wasi' berkata: zuhudlah dunia"
Imam Sufyan atTsauri berkata,
ليس الزهد بأكل الغليظ، ولبس الخشن، ولكنه قصر الأمل، وارتقاب الموت (سير: 7/ 243).
"Zuhud itu bukanlah dengan memakan makanan buruk, memakai pakaian kasar. Tapi zuhud itu memendekkan angan² dan merasa diintai kematian"
Imam Sufyan atTsauri berkata,
الزهد زهدان: زهد فريضة وزهد نافلة، فالفرض أن تدع الفخر والكبر والعلو والرياء والسمعة والتزين للناس، وأما زهد النافلة فأن تدع ما أعطاك الله من الحلال فإذا تركت شيئاً من ذلك صار فريضةً عليك ألا تتركه إلا لله (سير: 7/ 244).
Zuhud itu ada dua, zuhud wajib dan zuhud sunnah. Zuhud yang wajib itu engkau tinggalkan kesombongan, berbangga diri, merasa tinggi diri, riyaa', sum'ah, dan berbuat bagus² karena motivasi pujian orang. Adapun zuhud yang sunnah yaitu engkau tinggalkan apa yang Allah berikan dari perkara² halal karena semata² Allah"
Imam Sufyan atTsauri berkata,
ما رأيت الزهد في شيء أقل منه في الرئاسة، ترى الرجل يزهد في المطعم والمشرب والمال والثياب، فإن نوزع الرئاسة حامى عليها وعادى (سير: 7/ 262).
"Aku tidak melihat zuhud terhadap sesuatu yang lebih sedikit dari keinginan menjadi pemimpin. Kamu. Lihat banyak orang mampu zuhud terhadap makanan, minuman, harta, dan pakaian, NAMUN tatkala status kepemimpinannya dicabut, dia.berusaha melindunginya dan memusuhi (pengganggu kepemimpinannya)"
Imam Sufyan atTsauri berkata,
الزهد في الدنيا هو الزهد في الناس، وأول ذلك زهدك في نفسك (سير: 7/ 268).
"Zuhud terhadap dunia, yakni zuhud terhadap manusia, dan yang paling awal dari itu semua adalah zuhud terhadap dirimu"
يزهد في الناس: فإذا زهد فيهم فإنه لا يطلب شيئاً منهم من محمدة أو منزلة أو نحو ذلك، وإذا زهد في نفسه فإنه لا يطلب رفعتها.
Zuhud terhadap manusia: yakni apabila kamu zuhud dari manusia, maka kamu tidak berharap pujian dari mereka, tidak mengharap apa pun dari mereka, baik kedudukan, pengaruhnya dan semisalnya.
Ibrahim bin Adham berkata,
الزهد: فرض وهو الزهد في الحرام، وزهد سلامة وهو الزهد في الشبهات، وزهد فضل وهو الزهد في الحلال (سير: 7/ 390).
Zuhud wajib adalah: yaitu zuhud dalam perkara haram. Zuhud Selamat, yaitu: zuhud dari perkara² syubhat. Zuhud keutamaan, yaitu: zuhud dalam perkara yang halal"
Malik berkata,
بلغني أنه ما زهد أحد في الدنيا واتقى إلا نطق بالحكمة (سير: 8/ 109).
"Telah sampai kepadaku sebuah ilmu, bahwa: tidaklah seseorang bersikap zuhud terhadap dunia, melainkan dia tatkala berucap, penuh hikmah"
Fudzail ibnu Iyadh berkata,
لا يسلم لك قلبك حتى لا تبالي مَن أكَلَ الدنيا. ا. (سير: 8/ 433).
"Hatimu tidak bakal selamat sampai kau tak perduli tentang siapa- siapa pemakan dunia"
NB:
- tetangga sudah punya ini- punya itu, omsetnya pesat, kesejahteraan nya meningkat, mobilnya mengkilat, biar ajah...
- kawanku beli ini- beli itu, terserah... gak mikirrr
- teman- teman sudah begini² karirnya, sekian- sekian pendapatannya... (emang gue pikirin)
- si anu sudah kaya, si anu tiap tahun tambah hartanya ... (biar aja, bukan urusan).
- Rejeki itu urusan Allah... terserah Dia bagaimana mengatur. Suka- suka Dia, Dia memberi kepada siapa yang dikehendaki. Dia menahan dari siapa yang dikehendaki. Karena Dia yang Maha Kuasa.
Fudzail ibnu Iyadh berkata,
حرام على قلوبكم أن تصيب حلاوة الإيمان حتى تزهدوا في الدنيا. (سير: 8/ 435).
"Jiwa² kalian tidak akan mendapati manisnya iman sampai kalian zuhud terhadap dunia"
Sufyan ibnu Uyainah ditanya ,
وقيل لسفيان بن عيينة: ما الزهد في الدنيا؟ قال: إذا أنعم عليه شكر، وإذا ابتلي صبر، فذلك الزهد (سير: 8/ 468).
"Apa itu zuhud?. Dia berkata: apabila kamu dapat nikmat maka bersyukur. Dan jika diuji bersabar. Maka itulah zuhud"
Sufyan ibnu Uyainah berkata,
الزهد الصبر، وارتقاب الموت. (سير: 7/ 243).
"Zuhud itu bersabar, dan selalu merasa diawasi dengan kematian"
Sufyan ibnu Uyainah berkata,
الزهد فيما حرم الله، فأما ما أحل الله فقد أباحه الله، فإن النبيّين قد نكحوا وركبوا ولبسوا وأكلوا، لكن الله نهاهم عن شيء فانتهوا عنه وكانوا به زهاداً. (المصدر السابق (8/ 469).
"Zuhud dari apa yang diharamkan oleh Allah, adapun yang Allah bolehkan maka dibolehkan. Adalah para nabi, mereka ada yang makan, menikah, memakai pakaian, namun apabila Allah melarang mereka dari sesuatu, maka.mereka menjauhinya, dan mereka adalah orang² yang zuhud"
al-Wakii' bin Jaroh sering berkata,
وأي يوم لنا من الموت؟ (المصدر السابق (9/ 149).
"Di hari apa ya kematianku ?."
AsSyafi'i berkata,
لو أوصى رجل بشيء لأعقل الناس صُرف إلى الزهاد. (المصدر السابق (9/ 149).
"Andaikan seseorang memberi wasiyat dengan sesuatu kepada seorang yang paling berakal, niscaya dia memberi nasehat tentang zuhud"
Abu Dawud berkata,
كنت أجالس أحمد، وكانت مجالس أحمد مجالس الآخرة، لا يُذكر فيها شيء من أمر الدنيا، ما رأيته ذكر الدنيا قط. (المصدر السابق: 11/ 199).
"Kami sering duduk di majelis imam Ahmad bin Hanbal. Dan adalah pembicaraan di majlisnya tentang akhirat. Majlisnya tidak pernah membahas perkara dunia. Aku tidak pernah melihat dia membahas perkara dunia sama sekali"
Tentang kisah Sahnun,
وكان سحنون إذا قُرئت عليه مغازي ابن وهب تسيل دموعه، وإذا قُرئ عليه الزهد لابن وهب يبكي. (المصدر السابق (12/ 67).
Adalah Sahnun manakala dibacakan kepadanya kisah peperangan Ibnu Wahab maka meleleh air matanya, dan ketika dibacakan kepadanya kisah kezuhudan Ibnu Wahab maka dia menangis.
Sebagian ahli ilmu berkata,
أن حقيقة الزهد هي أن تكون الدنيا في يد الإنسان، لكنها لا تدخل قلبه، هذه حقيقة الزهد،
Hakekat zuhud adalah menjadikan dunia hanya di tangan tidak masuk kepada hatinya. Inilah hakekat zuhud.
Imam al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
الإنسان إذا وجد أن غاية ما يصل إليه من الثواب هو النظر إلى وجه الله، كانت الدنيا كلها رخيصة عنده
"Seorang hamba apabila dia mendapati bahwa puncak tujuan dari pahala adalah melihat wajah Allah, maka seluruh dunia "TIDAK ADA HARGANYA" di sisinya" (lihat Syarah al-Aqidah al-Wasithiyyah hal 458)
اَللّهُمَّ اجْعَلِ الدُّنْيَا فِيْ اَيْدِيْ وَ اجْعَلِ الْآخِرَةِ فِيْ قَلْبِي
ْ
Ya Allah, jadikan dunia berada di tanganku, dan jadikanlah akhirat berada di hatiku...
وَ اقْطَعْ عَنِّيْ حَاجَاتِ الدُّنْيَا بِالشَّوْقِ اِلىَ لِقَائِكَ
Dan putuskanlah keinginanku atas dunia dengan kerinduan berjumpa dengan-Mu...
إِذَا اَقْرَرْتَ أَعْيُنَ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ دُنْيَاهُمْ فَأَقِرَّ عَيْنِيْ مِنْ عِبَادَتِكَ
Jika penduduk dunia mata mereka lebih sejuk dengan dunia, maka sejukkanlah pandanganku dengan ibadah kepada-Mu...
اللهم اجعلنا من الزاهدين ٤
Semoga bermanfaat. Amiin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar